BOGOR – Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau langsung lokasi bencana longsor yang terjadi di RW 14, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Rabu (15/3).
Di lokasi bencana, Kang Dadang pun memimpin langsung apel yang diikuti oleh tim BPBD Kota Bogor dan instansi lainnya sebelum melakukan evaluasi pencarian korban yang tertimbun material longsor.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Bogor, masih ada empat orang yang tertimbun material longsor dan akan dievakuasi hari ini.
“Insyaallah kita doakan agar korban bisa ditemukan secepatnya dan untuk membantu proses evakuasi, ambulans PDI Perjuangan kita kerahkan,” ujar Dadang.
Tak hanya itu, ia pun menyalurkan bantuan sembako ke dapur umum dan uang kerohanian untuk 6 keluarga yang anggotanya menjadi korban bencana.
Proses penyerahan bantuan tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim dan diterima oleh keluarga korban dan ketua RW 14 Kelurahan Empang.
“Saat ini fokus kita ke penanganan bencana dan penyaluran bantuan,” jelas Dadang.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan juga sempat turun ke lokasi bencana saat mendapatkan laporan tersebut pada Rabu dini hari.
Ia menilai, kejadian longsor ini merupakan peringatan keras bagi Pemerintah Kota Bogor untuk segera mengambil tindak lanjut guna menghentikan rentetan bencana di Kota Bogor.
Sebab, belum genap setahun, bencana longsor juga sempat terjadi di Kota Bogor dan merenggut korban jiwa.
“Pertama, harus ada evakuasi. Jadi memang kondisi pemukiman warga yang masih zona merah. Ini kan sebetulnya sudah menjadi bagian Bappeda untuk melakukan evakuasi atau relokasi mereka,” ujar Mohan.
“Ini lagi-lagi menjadi warning Pemerintah Kota untuk cepat ambil langkah itu. Karena sampai sekarang, kami DPRD berkomunikasi dengan Pemerintah Kota belum juga diambil langkah. Baru berwacana akan melakukan itu,” sambungnya.
Untuk diketahui, Enam rumah warga dan 17 penghuninya di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tertimpa tanah longsor. Dari 17 orang yang tertimpa longsor, 11 orang berhasil diselamatkan, dua orang meninggal dunia, dan empat orang sisanya masih dalam pencarian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan longsor terjadi pada Selasa (13/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB. Penyebab terjadinya longsor ialah akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil.
“Dampaknya enam rumah warga mengalami rusak berat, satu tempat ibadah warga rusak berat, dan akses jalur kereta api Bogor-Sukabumi menggantung sepanjang sekitar 15 meter,” kata Theo.
Theo menyebutkan, tanah yang longsor memiliki tinggi sekitar 30 meter dan lebar 15 meter. Upaya pembersihan material longsoran pun masih dilaksanakan.
Saat ini, kata Theo, BPBD Kota Bogor dan unsur-unsur lainnya masih berupaya mencari korban yang tertimbun material longsoran. Empat korban yang masih dalam pencarian ialah Y (65 tahun), C (50), AZ (5), dan MY (8 bulan).