Barayanews.co.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian meninjau pelaksanaan tes Rapid Massal yang dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Bogor Timur, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu (16/12/2020).
Tes rapid massal tersebut dilaksanakan secara serentak di 6 kantor Kecamatan se-Kota Bogor yang merupakan program TP PKK Pusat dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-92 dengan sasaran perempuan di Kota Bogor.
“Sebetulnya hasil Tes Rapid ini masih di bawah tes Swab, namun bagaimana juga kita melakukan usaha apapun untuk terus mengingatkan warga bahwa hingga hari ini situasinya masih jauh dari aman, semua masih harus terus waspada karena Covid-19 itu ada di sekitar kita,” katanya.
Kepada semua aparatur wilayah ia menitipkan pesan agar terus bekerja lebih keras. Tes kali ini pihaknya menargetkan minimal 100 perempuan di Kota Bogor.
Bima Arya menyebut, di Kota Bogor kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dan puncak dari pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir.
Untuk itu, ia menegaskan akan memperkuat surveillance, tracing dan edukasi untuk menyelamatkan setiap nyawa warga Kota Bogor.
Kondisi saat ini, khususnya di Kota Bogor terang memerlukan perhatian yang lebih dari semua pihak. Di sisi lain tingkat ketersediaan tempat tidur semakin tinggi, untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mempercepat pendirian Rumah Sakit Darurat Covid-19 dengan beberapa opsi di wilayah Kota Bogor. Selain itu, fasilitas karantina untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) tengah dipercepat.
Kegiatan yang diinisiasi TP PKK Pusat dan dilaksanakan secara nasional ini melibatkan seluruh TP PKK di Indonesia.
“Khusus di Kota Bogor, tujuan kegiatan ini semata-mata untuk meningkatkan derajat kesehatan para perempuan di Kota Bogor,” kata Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian.
Sementara itu, di Kecamatan Bogor Utara, setiap Kelurahan mengirim dua warganya sebagai perwakilan, sehingga di Kecamatan Bogor Utara ada 16 perempuan yang di rapid test.
Hasilnya, dari 16 peserta yang di rapid test hasilnya ada satu orang reaktif dan satu orang positif, sementara 14 orang sisanya non reaktif. Terkhusus dua orang tersebut, langsung diperkenankan pulang dan wajib melapor ke RT, RW setempat untuk kemudian ditindaklanjuti Puskesmas.
“Saya harap warga bisa lebih disiplin lagi menerapkan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker karena Kecamatan Bogor Utara terhitung paling tinggi kasus Covid-19 dan semoga Covid-19 segera selesai,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bogor Utara, Dena Novianti.
Di tempat yang sama, Peserta Rapid Test Irma Apriliani (24) Warga Arzimar I RT 03/10 mengatakan, sebelumnya ia belum pernah melakukan rapid test dan ini merupakan rapid test pertamanya. Keikutsertaannya ini selain karena gratis juga untuk memenuhi syarat saat mencari pekerjaan.
“Iya saya juga jadi tahu saya sehat dan kegiatan rapid test gratis ini bagus bisa membantu masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Peserta Rapid Test Minarsih (34) Warga tanah baru RT 04/05 mengatakan, Rapid Test ini merupakan rapidnya yang pertama, sehingga di awal ia sempat merasa takut dengan hasilnya. Namun setelah mengetahui hasilnya non reaktif, ia merasa lega.
“Saya jadi tahu saya sehat apalagi anak saya banyak, jadinya agak deg-degan pas tadi rapid test. Semoga semuanya sehat dan Covid-19 segera berakhir,” pungkasnya.