BOGOR – Polresta Bogor Kota akhirnya merilis ciri-ciri jasad wanita yang ditemukan membusuk di dalam bagasi mobil hitam Mitsubishi Grandis, di bengkel mobil Autocillin, di Jalan Raden Kan’an, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy mengatakan, berdasarkan hasil autopsi, setidaknya pihak kepolisian berhasil mengungkap sejumlah ciri-ciri khusus yang terdapat pada jasad wanita tanpa identitas tersebut.
Jasad wanita tanpa identitas tersebut diketahui merupakan sosok wanita yang berumur sekitar 20 hingga 24 tahun, dengan tinggi badan sekitar 155 hingga165 centimeter dengan warna kulit sawo matang.
“Jasad wanita itu juga memiliki gigi rahang atas yang gingsul, gigi rahang bawah bagian depan saling berhimpit, jari kuku tangan kiri diberi cat merah muda dan tato tinkerbell pada punggung sisi kiri, lengkap dengan tulisan riri di tatonya itu,” katanya, kepada wartawan.
Untuk memudahkan penyelidikan, pihaknya akan membuat flayer dari ciri-ciri jenazah tersebut. Diharapkan dengan adanya flayer ciri-ciri korban itu pihak kepolisian bisa mendapatkan keterangan baru dari kasus tersebut
“Belum ada yang tahu siapa jasad wanita ini. Makannya dari informasi yang kami dapat ini, kami akan buatkan flyer terkait ciri-ciri korban. Flrayer ini akan kami sebar, siapa tau dengan flayer ini ada masyarakat yang bisa memberikan keterangan siapa jasad wanita ini,” ujarnya.
Ferdy menegaskan, belum ada penetapan status tersangka dalam kasus ini. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi. Termasuk pemilik mobil yang merupakan warga negara Korea hingga karyawan bengkel mobil. Hingga kini polisi masih fokus untuk mengetahui identitas dari mayat wanita itu.
“Masih kami dalami. Belum ada tersangka. Masih berproses, fokus kami siapa orang yang meninggal ini. Dari situ kita akan kembangkan kemungkinan-kemungkinan terduga pelaku yang mungkin saja melakukan tindakan pembunuhan,” tuturnya.
Sedangkan, untuk penyebab kematiannya juga belum bisa dipastikan. Tetapi, dari hasil otopsi sementara memang ditemukan ada tanda-tanda kekerasan.
“Belum dapat disimpulkan, tapi dokter forensik menyatakan bahwa di jenazah itu ada tanda-tanda kekerasan, karena ada bagian tulang yang patah pada jasad wanita itu. Kami belum bisa simpulkan apakan tanda kekerasan itu dilakukan beramai-ramai atau hanya seperti apa. Yang pasti semua kemungkinan sedang kami dalami dan kami kaji untuk mendapatkan titik terang,” tutupnya.