BOGOR – Persatuan Sepakbola Bogor (PSB) akhirnya resmi diakuisisi Aji Jaya Bintara. Pria yang akrab disapa Kang Jaya itu memegang 60 persen kepemilikan saham melalui PT Bogor Jaya Mandiri.
Kang Jaya memulai langkah baru klub kebanggan Kota Bogor itu sebagai kado Hari Jadi Bogor (HJB) yang genap berusia 542 tahun pada 3 Juni 2024.
Ia mengaku ingin mengakuisisi PSB sejak lima tahun lalu. Namun momentum tersebut akhirnya terealisasi di tahun 2024. “Setelah saya kembali ke Kota Bogor akhirnya saya bisa. Keinginannya sejak 2019, tapi karena ada beberapa kendala, seperti Covid, tragedi kanjuruhan, dan lain halnya. Tahun 2024 ini bak gayung bersambut, saya ketemu jalannya, pengurus juga menerima akhirnya bisa tercapai,” jelasnya.
Ia bertekad membawa PSB bermain di Liga utama pada 2029 mendatang. Sebagaimana diketahui, klub kebanggaan Kota Bogor yang pernah berjaya di era 80 hingga 90an itu kini tengah berkutat di Liga 3 Seri 2.
“Fokusnya naik tiap divisi dan 2029 main di divisi Satu liga di Indonesia,” tegasnya.
Pria penggemar Persib Bandung ini juga ingin Kota Bogor ini menjadi kota teladan, mulai dari masyarakatnya yang cerdas hingga sepakbola yang berprestasi.
Ia menekankan, manajemen klub sepakbola ditentukan dari tata kelola yang baik, mulai dari staf kepelatihan, pemilihan pemain untuk starting line up dan hubungan baik antara pengurus dan suporter.
Petinggi klub Jakarta United FC ini juga akan fokus pada sistem dan manajerial, serta kinerja-kinerja dengan transparansi pengurus sampai ke pemain.
“Kita akan fokus untuk membenahi Fondasi manajemen, transparansi dalam hal apapun, kompetensi pemain dan pelatih. Intinya kita akan perbaiki semua tata kelola nya dengan baik,” tutur dia.
Pria yang menyatakan diri sebagai kontestan Pilwalkot Bogor 2024 ini juga optimis bahwa langkahnya ini bukan hanya sebagai angin segar, tapi merupakan komitmen untuk masa depan memajukan sepakbola Kota Bogor.
Wakil Ketua Umum PSB, Dadan Suhendar mengapresiasi atas langkah Aji Jaya Bintara, Sebab itu merupakan penantian atas tiga tahun ia bersama pengurus lain mengelola PSB.
“Ya kami sambut baik, karena ini penantian kami setelah 3 tahun mengelola PSB. kami datang bukan sebagai investor namun kami datang sebagai insan sepakbola yang ingin sepakbola kota Bogor itu bangkit kembali,” kata mantan penjaga gawang PSB era 80an itu.
“Jadi memang kedatangan Kang Jaya ini luar biasa buat kami semoga ya pengalaman-pengalaman yang kurang mengenakan dibayar dengan kebahagiaan dan kemajuan dengan kebangkitan sepakbola Kota Bogor,” ujar Dadan.
Terkait penunjukan pelatih dan pemain baru, lanjut Dadan, pengurus PSB telah mengantongi beberapa nama pelatih. Namun pihak pengurus akan melakukan fit and proper test untuk para calon pelatih.
“Kami selalu mengutamakan kebersamaan, artinya ini bukan monopoli pengurus saja. Kami akan melibatkan tim, untuk teknis tersebut,” jelas Dadan.
Sementara, disinggung soal opsi pemilihan pemain, PSB akan melakukan lobi-lobi kepada sejumlah pemain potensial yang bisa membangkitkan semangat didalam squad.
“Karena kami ini terjerembab di liga bawah. Kadang pemain juga agak mikir-mikir untuk main di PSB. Tapi akan kami coba untuk lobi-lobi pemain nanti kedepannya dengan manajemen yang baru,” tutup Dadan.