Varian baru omicron XBB dan XBC menjadi perhatian khusus pemerintah. Rabu (9/11/2022), Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum memantau kesiapan RSUD Kota Bogor, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan Covid-19.
“Peninjauan ini untuk memastikan kesiapan RSUD Kota Bogor, apabila terjadi lonjakan kasus covid varian baru. Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan,” terang Wagub saat ditanya sejumlah awak media.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, lanjut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sempat kecolongan saat kasus covid varian delta melonjak. Dimana kesiapan Pemprov Jabar saat itu belum optimal.
Dari hasil peninjauan di RSUD Kota Bogor, wagub mendapati telah kesiapan rumah sakit dalam menampung pasien covid. Kesiapan itu terlihat dari alat kesehatan yang mumpuni, dan tenaga kesehatan yang profesional. Selain itu, RSUD juga memiliki ruangan medis khusus untuk covid yang terpisah dari layanan umum lain.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menerangkan bila Pemerintah Kota Bogor telah menganggarkan sebesar 23 miliar yang bersumber dari APBD dan BTT sebesar 5,6 miliar, guna mengantisipasi dan menangani apabila terjadi lonjakan covid kembali.
“Mudah-mudahan lonjakan tidak terjadi,” singkatnya.
Di lokasi yang sama, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan bila kasus varian omicron XBB dan XBC cukup terkendali di Kota Bogor. Sebelumnya, terdapat 19 kasus covid yang telah ditangani pada pertengahan Oktober lalu. Namun angka itu, berhasil ditekan.
“Saat ini ada 13 pasien yang tengah ditangani. Namun 13 pasien itu masuk kategori ringan hingga sedang,” katanya.
Kata Ilham, kasus varian baru covid ini tidak separah dengan kasus varian covid alpa dan delta. Tingkat resiko kematiannya pun sangat rendah. “Varian baru ini cenderung mengarah pada flu biasa. Namun tetap kami tidak mau menyepelekan,” paparnya.
Saat ini, managemen RSUD sudah menyiapkan 50 bed, khusus untuk menangani pasien covid. Dah telah terisi dibawah 50 persennya. (Tik/Humas)