Barayanews.co.id – Dalam melakukan percepatan penanganan Covid-19 berbagai upaya terus dilakukan pemerintah. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang memanfatkan Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido. Keduanya sepakat untuk merawat Pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) di gedung yang memiliki 2 lantai berisi 23 kamar dengan 122 kasur tersebut.
Namun, pasien yang memiliki gejala tetap dirawat di RS rujukan.
Sementara itu disediakan juga ruangan bagi tenaga kesehatan sebanyak 20 kamar dengan jumlah 40 bed.
Nantinya para pasien OTG dan tenaga kesehatan akan menggunakan APD lengkap, disediakan juga tempat olahraga dan berjemur serta ruang serbaguna.
Kepala PPSDM BNN, Shindu Setiatmoko mengatakan, sejak April lalu pihaknya diberikan tugas untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19.
“Mudah-mudahan amanah ini dapat dilaksanakan, terutama kami siap untuk membantu Kota Bogor dalam memfasilitasi tempat yang ada di kami berupa penginapan dan ruang serbaguna untuk penanganan Covid-19 dalam kurun waktu yang sudah disepakati,” katanya, Senin.
Walikota Bogor, Bima Arya menyatakan, Pusat isolasi Covid 19 Kota Bogor di PPSDM BNN ini dikhususkan bagi pasien gejala ringan atau OTG. Sebelumnya Pemkot merawat pasien OTG di rumah sakit.
“Disini tempatnya sangat ideal, kami sangat apresiasi, bersyukur, berterima kasih, pihak BNN sangat merespon ini dengan cepat prosesnya,” katanya.
Dia menyebutkan, ada 122 bed yang bisa digunakan Pemkot Bogor untuk mengisolasi pasien tanpa gejala. Kedepan tidak hanya pasien dari RSUD Kota Bogor saja, tetapi semua rumah sakit di Kota Bogor.
“Kita semua siapkan tenaga kesehatannya, tim semua yang disini kita siapkan. Ini juga untuk menekan skor karena salah satu indikasi peningkatan status dari kuning, orange ke merah karena kesediaan rawat inap di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk mekanisme pasien OTG yang diisolasi di PPSDM BNN akan terlebih dahulu di deteksi. Jika masih memungkinkan isolasi di rumah dan wilayahnya mendukung, maka diperkenankan.
“Tapi kalau tidak memungkinkan, apalagi misalnya ada sensasi dari warga akan kesini langsung dikoordinasikan dengan dinkes,” sebutnya.
Kerja sama dengan BNN ini kata Bima akan berlangsung selama satu tahun.
“Insya Allah, mudah – mudahan tidak sampai setahun Covid-19 selesai,” harapnya.
Direktur Pasca Rehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Budiyono menambahkan, gedung ini digunakan untuk diklat SDM BNN, namun karena pandemi banyak pelatihan ditunda.
“Daripada kosong kita manfaatkan, kita kerjasamakan dengan pemkot, kami siap membantu,” kata Budiyono yang juga Kasatgas Pencegahan dan Penangggulangan Covid 19 BNN.