BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membedah profil tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia RM Tirto Adhi Soerjo di Bogor Creative Center, Jalan Ir. H Djuanda, Kota Bogor, Selasa (11/09/2021) pagi.
Nama RM Adhi Soerjo akan diabadikan menjadi nama jalan di Kota Bogor untuk mengganti Jalan Kesehatan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang menghadiri acara Bedah Profil RM Tirto Adhi Soerjo mengatakan Cukup banyak tokoh-tokoh legendaris, fenomenal yang hebat tercatat ada dalam sejarah diakui oleh negara, tapi tidak cukup dikenal secara kekinian oleh anak muda, padahal kiprahnya luar biasa menentukan, berpengaruh dan seharusnya menginsprasi salah satunya sosok RM Tirto Adhi Soerjo.
“Sosok RM Tirto Adhi Soerjo merupakan pendiri surat kabar pertama yang berbahasa melayu, pemimpin sarikat islam dan juga jurnalis yang kritis tapi juga menjadi organisator dan aktivis,” ucap Bima Arya.
Saking fenomenalnya, lanjut Bima menginspirasi Pramoedya Ananta Toer untuk “menghidupkan” ketokohan RM Tirto Adhi Soerjo di buku Bumi Manusia yang kemudian di film-kan oleh Hanung Bramantyo.
“Kenapa penting untuk di populerkan secara kekinian, karena saat ini tantangan jurnalis tetap kritis dimasa kritis tidak mudah, tetap kritis terhadap penguasa dengan segala resikonya tidak mudah dan paling tidak mudah lagi adalah tetap kukuh idealisme tanpa iming-iming materialisme,” ungkapnya.
Bima menyebutkan, bahwa Kota Bogor sangat bangga kepada RM Tirto Adhi Soerjo. Selain dikebumikan di Kebon Pedes, nama beliau juga akan diresmikan sebagai nama jalan di pusat Kota Bogor.
“Mudah-mudahan RM Tirto Adhi Soerjo bisa terus menginspirasi temen-temen jurnalis saat ini, terus menjadi guidens bagaiamana berjuang secara kritis dengan resiko apapun, beliau wafat diusia sangat muda belum 40 tahun tapi aura dan ceritanya mengalir terus hingga akhir jaman,” haranya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sejarah di Departemen Sejarah dan Fiologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran, Prof. Dr Nina Herlina menuturkan, bahwa RM Adhi Soerjo sudah diangkat jadi pahlawan nasional pada tahun 2006.
Selain itu, dirinya juga bersyukur Wali Kota Bogor telah mengabadikan nama RM Tirto Adhi Soerjo sebagai nama jalan untuk mengganti jalan kesehatan. Hal itu untuk mewariskan nilai-nilai perjuangan RM Tirto Adhi Soerjo.
“Dengan dijadikannya nama RM Tirto Adhi Seorjo menjadi nama jalan, tentu saja ada manfaatnya, pertama untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda bagaimana berbakti kepada bangsa dan negara tanpa pamrih. Kedua untuk memberikan penghargaan kepada pahlawan yang telah berjasa di Kota Bogor,” tutur Nina.
Menurut Nina, RM Tirto Adhi Soerjo dari Bogor membuka dan menyebarkan ide-ide gagasannya tentang wawasan kebangsaan. Selain itu, RM Tirto Adhi Soerjo adalah orang pertama yang mengangkat istilah anak hindia mengganti istilah pribumi dan itu jelas-jelas mengankat martabat negara ini.
“Meskipun mulai dari Bandung membuat Medan Priayi, tapi itu harus dilihat gagasannya untuk membuat pers yang bersifat nasional penuh dengan perjuangan dan itu dilaksanakan juga ketika RM Tirto Adhi Soerjo berjuang dari Bogor,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, cicit RM. Tirto Adhi Soerjo, Denny Irawan, dijadikannya nama RM Tirto Adhi Soerjo merupakan suatu penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Begitu juga dengan gelar kepahlawan.
“Sesuatu yang luar biasa penghargaan dari pemerintah. Karena perlu diketahui ini bukan permintaan dari kami. Begitupun dengan jalan, jalan itu betul-betul setahu kami baru dari pemerintah Kota Bogor, karena terbukti bukan jalan utama, mungkin kalau dari pemerintah pusat jadi nama jalan utama yang dikasih,” ucapnya.
Menurut Denny, RM Tirto Adhi Soerjo merupakan orang yang sangat berdedikasi, banyak perjuangan lebih untuk masyarakat Indonesia.
“Kami bangga uyut kami adalah orang yang berjuang melawan kolonial Belanda, pernah punya koran yang luar biasa bagus, menjadi salah satu orang yang menginisiasi organisasi SDI (Serikat Dagang Islam),” ujarnya.