BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan program Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN Pijar).
Kegiatan yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor ini diresmikan oleh Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa, dan Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari.
Jelsi menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menko PMK No 1 Tahun 2022, RAN Pijar bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja, yang jumlahnya mencapai 74 juta orang di Indonesia.
“Kita perlu bersama-sama memperkuat kesejahteraan mereka,” kata Jelsi, Kamis (4/7/2024).
Program ini melibatkan berbagai kegiatan seperti workshop, implementasi nyata, kampanye digital, hingga pendampingan bagi anak-anak di Kota Bogor dengan didukung oleh 19 kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), program ini juga berfokus pada kesehatan dan pendidikan.
“Kota Bogor adalah kota kelima yang menjadi lokasi implementasi program ini bersama Kemdikbud dan Kementerian Kesehatan,” tambah Jelsi.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menyambut baik program ini. Menurutnya, kedekatan Kota Bogor dengan Jakarta mempengaruhi kondisi anak-anak di Bogor.
“Dari survei Baperinda, 15 persen anak remaja di Bogor membutuhkan perhatian khusus dalam hal pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan,” ujar Syarifah.
Hasil survei menunjukkan bahwa banyak anak sekolah di Bogor tidak makan dengan baik dan sering jajan sembarangan. Oleh karena itu, mereka akan diajari menjadi duta kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Selain itu, ada juga bantuan dan bimbingan dari Jerman untuk perkembangan remaja di Kota Bogor.
“Kita berharap anak-anak ini bisa menularkan ilmu dan kebiasaan baik kepada teman-temannya,” tutup Syarifah.