Barayanews.co.id – Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya menjawab keluhan masyarakat terkait tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor yang membengkak di masa pandemi beberapa bulan terakhir.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan proses agar pembayaran tagihan kembali normal. Sebelumnya, ia telah menyampaikan pesan berantai agar tidak panik ketika tagihan mencapai tiga kali lipat dari biasanya.
“Jadi tadi masyarakat di Kelurahan Baranangsiang dan Katulampa bertanya ke saya, tagihannya mahal sampai 300ribu. Kemudian saya jelaskan tahapannya untuk membawa tagihan terakhir, bisa melalui kolektif RT untuk nanti diproses langsung si kantor PDAM,” beber Atty, usai Reses, Kamis, 9 Juli 2020.
Selain itu, kata dia, muncul juga pertanyaan soal pembayaran listrik. “Listrik dengan daya 450 dinyatakan gratis, daya 900 dipungut hanya 50 persen, dan itu berlangsung hingga september,” jelas wakil rakyat yang lahir dari dapil 1, Kecamatan Bogor Timur-Tengah.
Keluhan juga muncul soal kurang meratanya pencairan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). “Mereka juga kecewa lantaran pengajuan RTLH yang tiga tahun tak kunjung cair. Padahal, yang baru saja diajukan malah langsung dapat bantuan. Begitu katanya. Ya, itu nanti kita bantu kawal prosesnya. Saya menghimbau untuk bersabar masyarakatnya,” kata Atty.
Diakhir sesi tampung aspirasi tersebut, Atty juga mengherankan lantaran banyak masyarakat yang memiliki kartu BPJS berstatus Penerima Bantuan Iuran (PBI) namun kini statusnya tidak aktif. “Yaa aneh aja sama pemerintah, warga BPJS-nya PBI APBD tapi tidak aktif,” pungkas dia.