BOGOR – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat bersama Shopee Indonesia melaunching program kurikulum bisnis digital di SMK Negeri 1 Kota Bogor pada Selasa (11/1/2022) pagi.
Pada tahap awal, sebanyak 245 siswa SMK Negeri Kota Bogor mengikuti kurikulum bisnis digital ini dan ditargetkan sebanyak 26 ribu siswa SMK se-Jawa Barat akan mengikuti kurikulum baru ini.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan dengan ini Jawa Barat berinisiatif dan berinovasi mempercepat proses adaptasi, dan dengan untuk mengarahkan para siswa kejuruan untuk menjadi enterpreuner.
“Secara statistik kurikulum bisnis digital ini sangat diminati dan dibutuhkan. Diketahui saat ini banyak lulusan SMK tidak terserap, itu karena tidak siap menghadapi cuaca diera sekarang. Jadi kita siapkan anak kita tangguh menghadapi cuaca,” ungkapnya.
Kang Emil, sapaan akrabnya melanjutkan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam ekosistem digital.
“Saat ini dibutuhkan e-learning, digital learning dan lainnya. Semua orang saat ini sudah pegang handphone, rata-rata smartphone. Nah, 90 persen handphone digunakan masyarakat untuk mempermudah urusan hidupnya,” ujarnya.
“Ya, itulah dunia kita hari ini, jadi dengan program ini akan ada 26 ribu penerima manfaat, saya doakan menjadi wajah baru generasi muda Jawa Barat. Kami ngebut duluan, jadi tidak rugi investasi di Jawa Barat karena SDM nya lebih unggul. Seperti saya punya dua ajudan saat ini, satu mengurusi administrasi saya dan satu urusan digital, saya butuh video serta konten interaktif. Jadi kita itu saat ini butuh digital marketing,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, kerjasama yang dibuat dengan Shopee Indonesia merupakan bentuk mengurangi angka pengangguran.
“Dari mulai kurikulum modul dan bahan ajar telah dilakukan penyusunan bersama Shopee,” tuturnya.
“Kami persiapkan sejak bulan Juni 2021, pelatihan siswa mulai Januari ini selama 6 sampai 12 bulan kedepan. Ada sebanyak 206 SMK SeJawa Barat dengan jumlah siswa 26.312, kami di SMK juga ada sekolah mencetak wirausaha. Kami pamerkan produk SMK, jadi untuk produk SMK ini pemasaran di Shopee, kami harapkan ada tagline SMK Jawa Barat. Berharap produk SMK bisa tampil di Bandara, bila perlu di bandara luar negeri,” katanya, menambahkan.
Dedi melanjutkan, tentunya pelaksanaan kurikulum ini untuk kelas X dilakukan sesuai kondisi sekolah, kelas XI program kreatif dan kewirausahaan, kelas XII juga bisa dilakukan. Karena itu ia berharap terus berlanjut kerjasama dengan Shopee, sehingga produk SMK Negeri ini bisa terus ditampilkan.
Ditempat yang sama, Kepala Hubungan Pemerintahan Indonesia pada Shopee Indonesia, Balques Manisang mengatakan, memasuki tahun 2022 di minggu kedua, Shopee bergerak cepat menentukan alat yang tepat untuk membantu pemulihan ekonomi, salah satu yang dirasa paling ampuh jangka panjang adalah pendidikan.
“Semua yang berjuang adalah generasi muda, menyongsong perkembangan era digitalisasi. Penting menentukan perencanaan yang baik,” kata dia.
“Ini seperti yang dikatakan pak Kadisdik, kami bergerak dibukan Januari agar ilmu tersampaikan dengan tepat ke adik-adik SMK Negeri. Kami berharap bisa sampai 26 ribu. Konsentrasi dari kurikulum Shopee bagaimana adik-adik bisa menerima soft skill, yang menjadi tantangan karena saya yakin adik-adik SMK bisa. Setelah 6-12 bulan kurikulum selesai, nanti ada magang sampai ada peluang bekerja di Shopee,” jelasnya.
Balques menambahkan, selanjutnya ini akan komitmen 22 modul pembelajaran selama dua semester, ia berharap materi dapat diterima dengan baik. Dengan begitu ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang telah dibangun untuk para siswa dan membangun Indonesia.