Proyek pergantian Jembatan di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) kini sudah berjalan selama 2,5 bulan. Pemkot terus mewanti-wanti pihak ketiga agar menyelesaikan pembangunan tepat waktu. Hal ini karena dampak dari penutupan ini adalah kemacetan lalu lintas.
Deru mesin alat berat terus berbunyi. Begitu juga pekerja siang malam tak pernah berhenti untuk mengerjakan tugas di masing-masing bagiannya. Seakan bekerja tak mengenal lelah, baik manusia maupun alat-alat berat mulai membangun pondasi untuk melabarkan atau merevitalisasi jalan Otista yang terletak di Kecamatan Bogor Tengah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina hingga pertengahan Juli ini proyek revitalisasi jembatan Otista ini sudah berjalan sebanyak 23,75 persen.
Jumlah itu memang masih lebih dulu dibanding yang ditargetkan pada pertengahan Juli 2023 ini, sebesar 23,50 persen. Namun, deviasi positif itu sangat tipis, hanya 0,25 persen saja.
Meski begitu Rena menyatakan, proyek tersebut masih berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan oleh pihaknya. “Masih on schedule, dan on the track. Ada deviasi positif, hanya saja kurang dari 1 persen,” ucapnya saat dihubungi Radar Bogor, Sabtu (15/7).
Dirinya berharap pekerjaan tersebut bisa terus berjalan sesuai jadwal.
Rena optimis pihak ketiga yakni PT Mina Fajar Abadi masih bisa mencapai target mempercepat pekerjaan lebih awal, dibanding yang diharapkan. Para pekerja saat ini tengah berfokus pads pengeboran jembatan trem.
Masih ada dua titik pengeboran, yang mesti diselesaikan. Sementara titik di sisi kanan, atau pada Kelurahan Baranangsiang sudah rampung.
“Tinggal pile clapnya, hari Minggu besok pengecoran. Sisanya di sisi kiri (Warung Bogor) ada dua titik lagi untuk pengeboran,” beber Rena.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meminta warga Bogor tetap bersabar, menunggu pengerjaan revitalisasi jembatan di Jalan Otista yang masih berlangsung.
Permintaan Emil, sapaan Gubernur, disampaikan saat dirinya meninjau langsung proyek pergantian Jembatan Otista pada Jumat (21/7). Dalam sambangannya tersebut, ia memeriksa progres pembangunan jembatan yang didanai oleh Pemerintah Provinsi Jabar sebesar Rp 49.066.819.311,00.
Emil berharap, perbaikan Jembatan Otista bisa memperlancar lalu lintas yang awalnya tersendat, serta meningkatkan ekonomi Warga Kota Bogor. “Jembatan Otista akan menjadi ikon baru Kota Bogor, dan semakin menggalakkan wisatawan untuk datang ke kota ini,” ucap Emil.
Proyek pergantian Jembatan Otista ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 mendatang, ketika Emil tak lagi menjabat sebagai Gubernur. Meski demikian, ia mengatakan tetap ingin menyaksikan jembatan itu selesai. “Walaupun akhir tahun tidak lagi jadi Gubernur, tapi sebagai warga biasa saya ingin menyaksikan selesainya ikhtiar-ikhtiar (pembangunan) untuk masyarakat,” ujarnya.
Emil berharap, ketika proyek itu selesai masyarakat bisa menerima Jembatan Otista. Emil ingin masyarakat Kota Bogor bisa bersabar menunggu proyek tersebut selesai.
“Prediksinya akhir tahun selesai, bahkan bisa lebih cepat beres. Setelah itu, perekonomian meningkat, pembangunan lancar. Oleh karena itu mohon bersabar,” tutur Emil. (fat)