Kota Bogor

Gandeng Seluruh Elemen, Pemkot Bogor Berharap Angka Stunting Terus Menurun

BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan penandatanganan komitmen penurunan stunting pada kegiatan rembuk stunting tingkat Kota Bogor Tahun 2024 di Swiss-Belinn Bogor, Jalan Pajajaran Indah V, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur pada Senin 10 Juni 2024. Diharapkan dengan langkah-langkah dilakukan Pemkot Bogor tahun 2024 ada penurunan angka stunting di Kota Bogor.

Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari menuturkan, satu langkah wajib pihaknya harus melakukan rembuk stunting satu tahun sekali, kemudian juga komitmen bersama baik perangkat daerah, Pemkot Bogor dengan dunia usaha, komunitas, asosiasi dan media.

“Jadi rembuk stunting ini begitu tujuannya. Dari sisi substansi dan konten, penting juga untuk melakukan rembuk stunting karena kami harus mengupdate terus situasi yang terjadi. Standar-standar juga harus kami sesuaikan dari pemerintah pusat mengenai angka-angka prevalensi stunting ini. Kan ada beberapa standar yang menjadi ukuran, nah itu juga beberapa harus kami harmonisasi lagi,” ungkap Hery kepada wartawan.

Hery melanjutkan, bahwa Kota Bogor diantara satu diantara 10 kota/kabupaten di Jawa Barat berhasil menekan angka stunting. Bahkan Jawa Barat sendiri secara umum angkanya naik, 18 Kota kabupaten yang lain juga naik.

“Kami termasuk yang turun, jadi sudah ada dalam tren yang baik, mudah-mudahan baik terus kedepannya. Kota Bogor memiliki beberapa program, tapi ada yang masih kurang. Tahun ini kami tingkatkan semua, keterlibatannya kami tingkatkan, saya akan pantau terus, saya akan monitor terus karena ini menjadi program pusat yang dititipkan kepada pemerintah kota/kabupaten untuk mengintervensi soal stunting ini,” terangnya.

Hery mengutarakan langkah ini merupakan hal yang patut diapresiasi. Sebab hal yang tertanam dari aksi ini berdampak pada belasan tahun ke depan dimana keluarga berisiko stunting akan terbebas.

“Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita akan jauh meningkat. Acara penandatanganan ini untuk merefresh kembali komitmen bersama, bahwa stunting itu masalah bersama. ayo masing-masing peran, masing-masing tugasnya, masing-masing dunianya berperan aktif dalam penurunan stunting ini. Intinya untuk mengikat kerjasama komitmen kami,” terangnya.

“Untuk evaluasinya, bahwa belum melibatkan semua komunitas, pentahelic belum semua terlibat. Nah, tahun ini mari kita dorong untuk lebih banyak lagi yang terlibat untuk menangani stunting ini, secara kuantitas ya, bukan kualitas,” pungkas Hery.

Sementara itu Plh Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Kota Bogor, Lia Kania Dewi memaparkan, ads beberapa rencana percepatan penurunan stunting tahun 2024, pertama ada Pemkot Penting-lur adalah bentuk kepedulian ASN di Kota Bogor terhadap percepatan penurunan stunting yang berupa pemberian telur selama 6 bulan kepada balita stunting dan Keluarga Berisiko Stunting (KRS). Kedua, untuk tahun 2024, akan dibuatkan komitmen kesanggupan OPD dalam penyumbangan telur.

“Ketiga sasaran penerima Pemkot Penting-Lur 50 persen stunting dari 1.804 yang menjadi sasaran 902. Kemudian ada 20 persen KRS dengan peringkat kesejahteraan dari 6.919 yang menjadi sasaran sebanyak 1.384. Keempat target prevalensi stunting tahun 2025 sebesar 15,93 persen,” tutur Lia.

Lia membeberkan, hal kelima komitmen dari Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kecamatan (Camat) dalam penurunan angka stunting di tahun 2024 akan diacarakan di Rakor TPPS. Keenam evaluasi ditahun 2023 ada satu inovasi yang belum dilaksanakan yaitu Program BaSuh AnTing (Bapak Asuh Anak Stunting) akan mulai.

“Kami ucapankan terima kasih kepada seluruh Pentahelix yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Bogor selama tahun 2023 dan harapannya di tahun 2024 dapat dilanjutkan kembali dengan komitmen bersama, sehingga target penurunan 2024 bisa tercapai. Komitmen multi pihak Pemkot Bogor menjalin kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) baik dari media, dunia usaha, perguruan tinggi, dan komunitas dalam rangka percepatan pelaksanaan 8 aksi konvergensi melalui penandatanganan komitmen yang output akhirnya penurunan angka stunting di Kota Bogor,” pungkasnya.

Recent Posts

Tirta Pakuan Gulirkan “Merdeka Promo”, Pemasangan Sambungan Baru Gratis untuk Instansi Pemerintah

BOGOR – Menyambut bulan kemerdekaan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kembali meluncurkan program pemasangan sambungan…

4 jam ago

Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor

BOGOR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor sekaligus penggagas…

22 jam ago

Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan

BOGOR - Rehabilitasi stadion Pajajaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga mendapat dukungan dari…

1 hari ago

Indocement Siap Perkuat Pemanfaatan RDF TPPAS Nambo

BOGOR – Rencana percepatan operasional Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor,…

1 hari ago

Pemkot Bogor Serahkan Hibah Lahan untuk Polsek Bogor Tengah dan Tanah Sareal

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama dengan Polresta Bogor Kota melakukan serah terima hibah…

1 hari ago

Akses Sementara Roda Dua di Jalan Saleh Danasasmita Rampung, Pemkot Tunggu Izin BTP

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah…

1 hari ago

This website uses cookies.