Kota Bogor

Draft Rancangan Perubahan RPJMD Tidak Update, Ketua Bapemperda : Itu Tidak Relevan!

Barayanews.co.id – DPRD Kota Bogor melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) menggelar rapat kerja membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang diwakili Sekda Kota Bogor Syarifa Sofiah Dwikorawati sebagai Plt. Kepala Bappeda dan Kabag Hukum Alma Wiranta pada Jum’at (05/03/2021).

Adanya pandemi covid-19 dan beberapa penyesuaian perubahan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat menjadi alasan adanya perubahan RPJMD. Hal ini dimungkinkan secara aturan perundangan yang mengacu pada Permendagri nomor 86 thahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, didalamnya mengatur satu syarat yakni sisa masa berlaku pemerintahan tidak kurang dari 3 tahun.

Ketua Bapemperda DPRD kota Bogor, Hj. Sri Kusnaeni S.TP, MEI menyatakan, pihaknya akan mengkaji dan melaporkan hasil rapat tersebut kepada pimpinan DPRD terakait adanya perubahan RPJMD.

Dalam rapat tersebut, DPRD Kota Bogor memberikan sejumlah catatan kepada Pemkot Bogor antara lain, data-data yang disajikan harus update sesuai kondisi banyaknya perubahan akibat covid 19.

Pasalnya, data yang disajikan Pemkot Bogor dianggal tidak relevan lantaran dalam rancangan awal hanya sampai pada 2018.

Kemudian, dalam pencapaian target, DPRD mengimbau untuk tetap optimis meski dalam kondisi covid. “Jangan sampai targetnya malah lebih rendah dari kondisi sebelum masa kepemimpinan pa Bima Arya,” kata Sri.

Ketua Bapemperda DPRD kota Bogor, Hj. Sri Kusnaeni S.TP, MEI

Selain itu, para legislator juga meminta agar Pemkot Bogor mematangkan penanggulangan beberapa permasalahan krusial di Kota Bogor. “Salah satu contoh adalah semua warga Kota Bogor pada tahun 2018 sudah 100 persen terpenuhi kebutuhan jaminan kesehatannya,” jelas dia.

Politisi PKS itu merasa prihatin atas masih tingginya angka kelahiran bagi remaja. “Dengan visi Bogor sebagai kota ramah keluarga, kondisi  tersebut tentu sangat kontraproduktif,” ujarnya.

Sementara di sektor pembangunan, buruknya kondisi drainase juga dikritisi agat penataan dan pembangunannya dilakukan secara komperhensif.

Selain itu, rencana Pemkot Bogor untuk melakukan pinjaman Obligasi untuk membiayai pembangunan daerah yang mencuat ke permukaan beberapa waktu lalu di ditolak DPRD lantaran akan membebani kepemimpinan Kota Bogor berikutnya. Sebagamana diketahui, kepemimpinan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memasuki akhir jabatan periode keduanya.

“Tidak perlu melirik pinjaman obligasi daerah untuk membiayai pembangunan. Karena Efeknya akan ada hutang jangka panjang. Tentu ini akan menjadi beban bagi kepemimpinan berikutnya. Bukankah saat ini pa Bima sudah periode kedua yang artinya tidak bisa mencalonkan kembali,” beber Sri.

Share

Recent Posts

Banu Bagaskara Pastikan Tarif PBB di Kota Bogor Tidak Naik

BOGOR - Anggota DPRD Kota Bogor, Banu Bagaskara, memastikan penyesuaian tarif Pajak Bumi dan Bangunan…

15 jam ago

Atty Somaddikarya: Kasus Vandalisme Balai Kota Bogor Harus Disikapi Bijak, Utamakan Edukasi

BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya, menegaskan aksi vandalisme terhadap gedung Balai Kota…

2 hari ago

Polresta Bogor Kota Ringkus Komplotan Copet dan Penipu, 9 Pelaku DPO

  BOGOR – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor Kota berhasil mengungkap tiga kasus kejahatan jalanan…

2 hari ago

Tirta Pakuan Gulirkan “Merdeka Promo”, Pemasangan Sambungan Baru Gratis untuk Instansi Pemerintah

BOGOR – Menyambut bulan kemerdekaan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kembali meluncurkan program pemasangan sambungan…

3 hari ago

Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor

BOGOR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor sekaligus penggagas…

3 hari ago

Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan

BOGOR - Rehabilitasi stadion Pajajaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga mendapat dukungan dari…

4 hari ago

This website uses cookies.