Kota Bogor

Banyak Konten Dewasa di Aplikasi Playstore, Aktivis Perempuan Ini Prihatin

Barayanews.co.id – Menjamurnya komik atau cerpen digital dengan berisikan konten porno atau bahasa sensual marak dipampang dan dengan mudah diakses bahkan diunduh melalui aplikasi pengunduhan playstore di smartphone android.

Ironisnya, mayoritas anak-anak pecandu gadget luput dari pengawasan orang tua selaku penanggungjawab penuh pengawasan pergaulan.

Contoh aplikasi berisi konten porno yang banyak dan dengan mudah diakses anak-anak

Sejumlah kasus kekerasan seksual dan perilaku menyimpang yang dialami korban dibawah umur terutama diderita perempuan jauh sebelum ramainya gadget dicandu kalangan remaja.

Fenomena ini, memicu reaksi seorang aktivis perempuan Kota Bogor, Aprilda Dasa Pratiwi. Ia menjelaskan seharusnya ada pengawasan serta pembatasan penggunaan smartphone atau gadget dengan akses internet.

“Ya balik lagi kepada peranan orang tuanya sendiri. Mereka harus batasi dan awasi pemakaian gadgetnya. Apalagi si anak sudah mengerti internet, bahaya,” ujarnya saat ditemui.

Selain itu, lanjut Ketua Yayasan Barisan Perempuan Mandiri ini orang tua wajib memandu apa yang anak butuhkan sebagai bahan wawasannya, sebab konten-konten dewasa itu bisa muncul pada iklan yang pop up (muncul) saat game berjalan atau dimainkan.

“Dipandu mereka main games yang asah otak, ketangkasan dan menonton video yang cocok untuk usia anak,” lanjut dia.

Kemudian, kata dia, pembatasan penggunaan gadget juga seharusnya ada hitungannya. “Jadi kalau sudah habis waktu penggunaanya, mau anak itu nangis ya ambil saja. Jangan sampai saat si anak merengek, orang tua tetap kasih biar ngga rewel, itu yang salah besar,” kata dia, menekankan.

Ia juga berharap kepada pihak-pihak yang bersangkutan seperti Developer software yang menerbitkan sebuah aplikasi, dan Dinas terkait serta kepolisian bisa lebih peka akan pembatasan download aplikasi berkonten dewasa. “Semoga penerbit game, dan selutug pihak yang bersangkutan bisa mengatasi fenomena buruk akibat dampak penggunaan gadget,” harap dia.

“Yang paling dikhawatirkan itu adalah dampak psikologis terhadap masa depan para remaja untuk membangun jati dirinya,” pungkas wanita yang akrab disapa Tiwi ini.

 

Share

Recent Posts

Pemkot Berhasil Raih Penghargaan di BKN Awards 2025

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berhasil meraih penghargaan atas capaiannya di peringkat kedua terbaik…

1 hari ago

Balai Besar Pustaka Gelar FKP dan Literasi, Perkuat Kebijakan dan Peningkatan SDM

BOGOR - Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) menggelar Forum Komunikasi Perpustakaan dan…

1 hari ago

Harkannas 2025, Bogor Sehat untuk Generasi Emas

BOGOR - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie…

1 hari ago

Peringatan Hari Pahlawan Nasional Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Ikuti Jejak Pahlawan

BOGOR - Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November 2025 diawali dengan upacara…

4 hari ago

Bentuk Raperda Baru DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025-2030

BOGOR - DPRD Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor bersepakat untuk membuat tiga Rancangan Peraturan…

4 hari ago

Upacara Ziarah dan Tabur Bunga Dalam Rangka HUT ke-54 KORPRI, Kenang Jasa Pendahulu

BOGOR - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjadi pembina upacara ziarah dan tabur bunga…

4 hari ago

This website uses cookies.