Barayanews.co.id – Pro-kontra ikhwal penataan kawasan Suryakencana tahap tiga menemui titik terang. Usai mendengar masukan dari Sekretariat Paguyuban Kampung Tengah (Sepakat) beberapa hari lalu, kemarin anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PDI Perjuangan, Atty Sommadikarya, menemui tokoh Suryakencana Arifin Himawan dan Koh Dede.
Setelah berdiskusi panjang lebar, pada dasarnya kedua belah pihak tidak mempermasalahkan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang ingin menata kawasan tersebut dengan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp31 miliar.
Namun, menurut Atty, anggaran pinjaman yang nilainya fantastis itu tidak akan terasa manfaatnya apabila masih ada segelintir pihak yang merasa niatan baiknya belum terpenuhi dalam rencana penataan kawasan tersebut.
Atty menegaskan bahwa ia sebenarnya tidak ada kepentingan apa pun dalam urusan penataan kawasan Suryakencana. Tapi sebagai wakil rakyat, ia tergerak tatkala masih ada antarpihak yang berselisih paham. Oleh sebab itu, Atty berinisiatif menemui kedua belah pihak untuk meluruskan duduk perkaranya.
Yang pro-penataan, sambung Atty, mempunyai beberapa catatan yang masih diperjuangkan agar direalisasikan Pemkot Bogor. Sementara yang kontra juga mengungkapkan sejumlah kegundahannya di berbagai aspek agar penataan kawasan bisa efektif, mengingat anggaran yang digunakan merupakan pinjaman.
APBD Kota Bogor saat ini, kata Atty, berada di angka Rp2 triliun lebih. Pinjaman dari PEN untuk penataan Suryakencana dan peningkatan kapasitas RSUD Kota Bogor jumlah totalnya hampir mencapai setengahnya dari APBD. Sangat disayangkan apabila beberapa tahun ke depan Kota Bogor harus mengembalikan pinjaman yang nominalnya besar itu, tapi masih menyisakan masalah.
Untuk itu, Atty menganggap kedua belah pihak yang berselisih paham ini harus disamakan persepsinya agar pinjaman PEN tidak mubazir. ”Kapasitas saya hanya menjembatani. Tidak lebih,” ujar Atty saat berbincang dengan tokoh Suryakencana Arifin Himawan dan Koh Dede di Kafe Surken 218, kemarin.
Pada intinya, lanjut Atty, catatan kedua belah pihak soal penataan kawasan sama. Yakni soal keamanan dan kenyamanan yang diusulkan adanya kamera pengawas di beberapa titik serta peninjauan ulang rencana penutupan beberapa jalan kecil di sekitar kawasan. ”Ini tinggal sama-sama diperjuangkan. Nanti DPRD Kota Bogor akan membantu untuk memusyawarahkan antarsemua pihak dengan Pemkot Bogor, ” tegas Atty.
Di tempat yang sama, Tokoh Suryakencana, Arifin Himawan, mengatakan bahwa perbedaan pandangan merupakan hal wajar dan biasa dijumpai. Ia kemudian menceritakan asal-muasal perjalanan rencana warga sekitar beberapa tahun silam tentang penataan kawasan Suryakencana. Yang awalnya tempat itu tidak teratur dan kerap mengundang kemacetan.
Arifin menganggap bahwa pinjaman PEN bertujuan baik, yakni untuk mendorong dan menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. ”Bahkan, saya punya keinginan kawasan Suryakencana ini bisa sama seperti kawasan niaga di Singapura, Bangkok dan negara lainnya,” pungkas Arifin.
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…
Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…
BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…
BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…
BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…
This website uses cookies.