Kota Bogor

Atty Bilang, BPUM UMKM Banpres Tanpa Basa-basi

Barayanews.co.id – Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya, mengaku tak habis pikir, meski dalam situasi pandemi, sejumlah pihak mekasakan kehendaknya dengan cara memunculkan isu hoaks yang pada akhirnya menggeser opini publik yang memojokkan pemerintah.

Padahal, kata Atty, pemerintahan Presiden Jokowi dengan segala usaha dan upayanya dinilai mempedulikan kepentingan rakyatnya. Terlebih pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini yang berdampak parah pada masyarakat dengan perekonomian minim.

Seperti diketahui, sektor perekonomian mengalami pelemahan yang sangat drastis. Sumber penghasilan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merosot. Namun dengan adanya Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang diturunkan oleh Presiden Jokowi dinilai kembali bisa merangsang perekonomian bidang usaha masyarakat kecil.

“Demi menyelamatkan perputaran uang pada ekonomi di arus bawah, Presiden melahirkan kebijakan yang dirasakan langsung oleh para pelaku UMKM se-Indonesia tanpa melihat warna apapun. Semua dibantu asal memenuhi syarat dan ketentuan berlaku, tanpa melihat pelaku UMKM itu pro atau kontra pada Pak Jokowi di Pilpres 2019. Jadi uang rakyat kembali kepada rakyat tanpa melihat warna partai atau pilihan politik,” urai politisi yang akrab disapa Ceu Atty.

Atty pun sangat mengapresiasi melalui program Bantuan Presiden (Banpres) UMKM tersebut dari Kemenkop sebagai Hibah Modal Usaha sebesar Rp2.4 juta.

“Ini salah satu bukti sejarah di Indonesia. Presiden RI intervensi secara langsung dan nyata ditengah pandemi covid 19 membantu para pelaku UMKM untuk bangkit dan mengajukan modal usaha dengan selembar copy KTP. Dengan modal utama hanya NIK KTP, maka Hibah Rp2.4 Juta cair melalui BRI, bisa dikatakan Banpres tanpa basa-basi,” ujar Atty.

Legislator dua periode itu pun mengakui warga Indonesia adalah bangsa yang memiliki budi pekerti luhur serta berkarakter mulia. Hal itu menjadi salah satu nilai lebih Bangsa Indonesia.

Lantas, ia juga menyayangkan masyarakat yang mudah terpengaruh informasi hoaks, yang pada akhirnya menimbulkan fitnah dan memecah belah bangsa. “Hoaks adalah salah satu konsep adu domba warisan penjajah,” tegasnya

“Paling bahaya lagi, masyarakat selalu percaya dan bermain rasa atas politik pencitraan. Sehingga termakan skenario dan strategi politik kelompok tertentu yang mengklaim diri terdzalimi dan sering nyeleneh demi merebut simpati masyarakat guna mencapai kekuasaan,” papar Atty.

Lalu, lanjut dia, bangsa ini memiliki banyak ‘stok’ oknum yang kerjanya selalu nyinyir dan menilai pemerintah selalu salah. “Mereka menjadi populer, yang artinya masyarakat lebih suka dengan oknum-oknum bodoh seperti itu dibandingkan pada elit yang memiliki prestasi,” cetusnya.

 

Share

Recent Posts

PLN Mobile Menyapa Warga Cempaka Putih

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…

4 jam ago

Dihadiri Wapres Gibran, Upacara Hari Pahlawan Tanpa Kedip

Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…

4 jam ago

Sekda Pimpin Kick Off Penataan Gang Roda 3 dan 4 Suryakencana

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…

2 hari ago

Menteri LH Dorong Penyusunan Roadmap Penanganan Sampah di Kalimantan Selatan

BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…

2 hari ago

Peringati Hari Tanam Pohon BSILHK Gelar Edukasi Untuk Siswa di Bogor

BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…

2 hari ago

Ketua Bawaslu RI Pantau Pilkada Serentak di Bogor, Soroti Kendala Teknis dan Partisipasi Rendah

  BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…

2 hari ago

This website uses cookies.