Kota Bogor

Atasi Tawuran Pelajar, Dedie Rachim Usul Seluruh Pihak Duduk Bersama Cari Solusi

Barayanews.co.id – Aksi brutal kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum pelajar kini mendapatkan perhatian serius Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

Dedie mengaku sudah membahas problema itu dengan pimpinan DPRD Kota Bogor.

Menurutnya, pengawasan SMA/SMK sekarang berada di bawah wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.

Ia mengusulkan pihak terkait mulai dari Pemkot Bogor dan Disdik Jabar serta DPRD duduk satu meja guna mencari solusi. “Kami mengusulkan agar semua bisa berembuk mencari solusi bersama. Baik itu pemerintah kota maupun Disdik Jabar. Begitu juga dengan DPRD kota dan provinsi,” ucapnya.

Dedie menjelaskan, Kota Bogor dengan 1,1 juta penduduk memiliki dinamika sosial yang tinggi. Sehingga potensi kenakalan remaja, perkelahian, dan tindak pidana lainnya menjadi tanggung jawab semua.

Jadi, lanjut dia, penguatan sisi psikologis dari keluarga, lingkungan juga sangat berpengaruh. Untuk itu perlunya pemahaman hukum harus diterapkan kepada seluruh siswa, agar menekan angka kriminalitas di kalangan dibawa umur. “Bagaimana penguatan keluarga, bagaimana komunikasi antar-keluarga. Upaya apa pun kita lakukan untuk menekan kriminalitas dan potensi tawuran. Termasuk perlunya sosialisasi pemahaman tentang hukum kepada anak-anak sekolah,” beber dia.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto juga menjelaskan, dengan terjadinya peristiwa ini harus menjadi atensi khusus. Untuk itu, ia meminta keberadaan CCTV di Kota Bogor untuk diperbanyak, agar dapat memini­malisir tindak kekerasan.

Apalagi, Walikota Bogor Bima Arya, sudah mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Smart City dan Kota Ramah Anak dan Keluarga.

“Secara infrastruktur tentu kita harus memberikan satu layanan dan ketersediaan peralatan baik itu CCTV dan sistem pusat kendali yang bisa kita gunakan secara maksimal. Nah, kami dari dewan siap mendukung,” kata Atang.

Politisi PKS itu juga mengaku sudah memberikan rekomendasi, empat cara untuk menekan angka kejahatan di jalanan yang mayoritas dilakukan oleh pemuda dan anak sekolahan. Cara pertama adalah dijalan­kan­nya penegakan hukum secara adil dan merata tanpa terkecuali.

Kedua, keberadaan dinas pendidikan sangat berperan penting untuk melakukan pendekatan pendidikan. Yang artinya sebuah pola pendidikan baru harus dibentuk. Sehingga pelajar akan berfokus pada kegiatan di sekolah, baik itu formal maupun non-formal. Ketiga, Atang meminta Pemkot Bogor memberlakukan sistem reward and punishment kepada sekolah.

“Terakhir, saya kira semua pihak baik itu pemkot, DPRD, muspida, sekolah, dan KCD menjadikan pembahasan, dan penanganan kenakalan remaja ini secara periodik, reguler, dan tidak hanya pada saat kejadian terjadi,” imbuhnya.

Sementara itu, titik yang terindikasi rawan tawuran ada di area Semplak, Pasir Mulya, dan Pasir Kuda. Ketiganya punya sekolah dengan track record terkait peristiwa-peristiwa serupa. Oleh karena itu, ketiganya menjadi prioritas pengawasan timnya. Jika perlu, kata Juniarti, pihaknya akan turun langsung melakukan pembinaan ke sekolah masing-masing.

Selain itu, sepanjang jalan raya Tajur, tawuran juga kerap pecah. Hal itu disebabkan jalanan yang sepi dan minim dari pengawalan petugas.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan kini oleh pemerintah dan unsur keamanan adalah dengan melakukan patroli dan menciduk rombongan jemaah liar (rojali). Razia senjata tajam juga dioptimalkan. Selain itu, langkah menghapus vandalisme atau coretan-coretan di tembok juga sudah lebih dahulu digalakkan. Itu sesuai dengan instruksi wali kota setelah kasus yang sebelumnya juga menewaskan satu orang.

Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya memberikan saran berupa solusi program terobosan untuk mencegah pecahnya tawuran, dengan melibatkan alumni sekolah yang dibentuk jadi tim satgas terlatih dengan berbekal pelatihan untuk diterjunkan langsung ke lokasi rawan.

“Dengan diterjunkannya satgas terlatih yang memiliki pemahaman dan secara persuasif merangkul gerombolan siswa untuk tidak melakukan hal-hal negatif di wilayah yang memicu bentrokan, itu sangat berpengaruh,” kata dia.

Share

Recent Posts

Tirta Pakuan Gulirkan “Merdeka Promo”, Pemasangan Sambungan Baru Gratis untuk Instansi Pemerintah

BOGOR – Menyambut bulan kemerdekaan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kembali meluncurkan program pemasangan sambungan…

37 menit ago

Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor

BOGOR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor sekaligus penggagas…

19 jam ago

Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan

BOGOR - Rehabilitasi stadion Pajajaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga mendapat dukungan dari…

23 jam ago

Indocement Siap Perkuat Pemanfaatan RDF TPPAS Nambo

BOGOR – Rencana percepatan operasional Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor,…

24 jam ago

Pemkot Bogor Serahkan Hibah Lahan untuk Polsek Bogor Tengah dan Tanah Sareal

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama dengan Polresta Bogor Kota melakukan serah terima hibah…

1 hari ago

Akses Sementara Roda Dua di Jalan Saleh Danasasmita Rampung, Pemkot Tunggu Izin BTP

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah…

1 hari ago

This website uses cookies.