Kota Bogor

Ini Update Covid-19 di Kota Bogor, Semplak Zona Paling Merah

Barayanews.co.id – Sebanyak 26 orang di Kota Bogor masih dirawat di rumah sakit karena mengidap Covid-19. Mereka adalah bagian dari 35 orang dari klaster keluarga yang terjangkit virus mematikan itu.

 

Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menjadi daerah paling merah karena ada 35 orang yang ditemukan terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster keluarga.

 

“Dari 35 orang warga yang terkonfirmasi, saat ini yang masih sakit dan dirawat di rumah sakit ada 26 orang,” kata Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, belum lama ini.

 

Menurut Bima Arya, penularan COVID-19 di Kelurahan Semplak didominasi klaster keluarga atau penularan lokal.

 

Penularan COVID-19 di Kelurahan Semplak bermula dari kegiatan keagamaan yakni takziah yang diadakan sebuah keluarga. Setelah kegiatan itu, dan dilakukan swab tes, ditemukan 22 warga yang hadir terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 16 warga Kota Bogor dan enam warga Kabupaten Bogor.

 

Senin, 17 Agustus, ditemukan tambahan 13 orang lagi terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster Semplak, sehingga seluruhnya menjadi 35 orang.

 

Sebelumnya, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan dari 35 kasus positif di klaster keluarga Semplak, 29 orang adalah warga Kota Bogor serta enam orang warga Kabupaten Bogor. Penemuan kasus baru ini, kata Dede, memberikan makna bahwa Kota Bogor yang saat ini berada di zona oranye atau risiko sedang. “Masyarakatnya harus betul-betul mematuhi protokol kesehatan secara ketat.”

 

Dedie mengatakan asal-usul penularan COVID-19 di rumah tangga dari “imported case” atau dari aktivitas warga Kota Bogor bepergian ke luar kota dan tertular COVID-19. Setelah kembali, menularkan ke keluarganya.

 

Bima Arya maupun Dedie A Rachim terus mengingatkan warganya untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penularan COVID-19. “Jangan sampai Kota Bogor yang pernah memasuki zona kuning atau risiko ringan kembali menjadi zona merah atau risiko tinggi,” kata Dede.

 

Share

Recent Posts

Komisi III Desak Dinas PUPR Lakukan Percepatan Pembangunan

  BOGOR - Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pekerjaan Umum…

6 jam ago

Puluhan Siswa SMP Bosowa Bina Insani Diduga Keracunan Makanan Program MBG, Dinkes Lakukan Investigasi

BOGOR – Puluhan siswa SMP Bosowa Bina Insani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, diduga mengalami…

11 jam ago

Permudah Akses Layanan Hukum, Ditjen AHU Resmikan Gerai Administrasi di MPP Kota Bogor

  BOGOR – Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM membuka…

12 jam ago

Sambut HJB, Tirta Pakuan Gulirkan Pemasangan Gratis

BOGOR – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menggulirkan program pemasangan sambungan baru gratis dalam rangka…

1 hari ago

Ketua DPRD Kota Bogor Dampingi Menko PM di Soft Launching Sentra Cipta Mandiri

BOGOR — Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Adityawarman Adil, hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan…

2 hari ago

Kota Bogor Jadi Pilot Project Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas SCM

BOGOR - Kota Bogor menjadi pilot project penerapan program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas…

2 hari ago

This website uses cookies.