Kota Bogor

Targetkan Kota Bogor Sebagai Kota Vaksinasi, Endah Minta Pemkot Jemput Bola

BOGOR – Pemerintah Kota Bogor saat ini menargetkan Kota Bogor sebagai Kota vaksinasi. Hal tersebut terungkap dalam rapat Forkopimda yang digelar di Taman Ekspresi, Jumat (13/8). Untuk mendukung target tersebut, Anggota DPRD Kota Bogor Endah Purwanti pun meminta Pemerintah Kota Bogor untuk menjemput bola dengan mendekatkan sentra vaksinasi di wilayah.

“Program vaksinasi ini bisa didekatkan ke wilayah. Seperti yang saya sarankan dari pekan lalu, bagaimana proses pendataan di RW dan menyasar wilayah pinggiran. Seperti Cimahpar, Tarikolot dan beberapa wilayah di Kecamatan Selatan. Ini harapannya bisa dioptimalkan dengan layanan ke wilayah seperti halnya imunisasi,” ujar Endah dalam rapat Forkopimda.

Sedangkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Endah menyarankan agar masyarakat yang mengikuti program vaksinasi diberikan penghargaan berupa beras atau sembako yang bisa dikerjasamakan dengan bank beras milik Kodim 0606/ Kota Bogor.

“TNI saat ini memiliki 250 ton beras yang bisa disalurkan kepada warga yang ada di pinggiran Kota Bogor yang ingin mengikuti vaksinasi dan ini bisa merangsang keinginan warga untuk mengikuti vaksinasi,” lanjut Endah.

Lalu terkait adanya temuan kasus kematian pasca vaksinasi, Endah meminta kepada Dinkes agar observasi lebeih lanjut. Sebab, dari kasus yang ditemukan oleh Endah, dimana seorang anak berusia 14 tahun meninggal dunia setelah divaksin dan mengalami demam selama 3 hari berturut-turut.

“Ini tolong di perhatikan lagi untuk diobservasi. Karena ketika keluarga sudah komunikasi ke puskesmas, puskesmas hanya menjawab itu reaksi biasa. Harapannya ada respon yang cepat di puskesmas. Paling tidak diberikan obat atau edukasi,” tegas Endah.

Terakhir, Endah juga meminta agar Pemkot lebih memerhatikan angka kematian. Sebab, saat ini tingkat angkat kematian akibat isoman menurut Endah cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya edukasi masyarakat terkait varian delta.

Endah pun menjelaskan bahwa gejala yang disebabkan oleh varian delta ini jelas akan nampak pada hari kelima dan harus mendapatkan langsung penanganan dari rumah sakit karena menurunnya kadar oksigen dalam darah.

“Saya berpikir bagaimana kalau perluasan RSUD dijadikan tempat medical check up cepat. Sehingga orang yang isoman bisa di assessment dengan data akurat dan mendapatkan perawatan. Kita lihat kan rata-rata setelah lima hari akan ada gejala dan setelah diperiksa paru-parunya sudah memutih. Inikan terlambat ya. Nah ini harapannya ada program medical check up drive thru atau sepeti apa. Sehingga bisa menekan angka kematian,” pungkasnya.

Share

Recent Posts

Ratusan Pesilat Adu Tangkas di Silat Seni Rivera Cup 2025

BOGOR – Festival Pencak Silat Seni Rivera Cup 2025 resmi digelar selama tiga hari di…

3 hari ago

Bersama Jenal Mutaqin, Puluhan Klien Badan Pemasyarakatan Diajak Bebersih Alun-Alun

BOGOR - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara serentak…

3 hari ago

Kemenag dan Pemkot Bogor Gelar Nikah Massal

BOGOR - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyelenggarakan kegiatan…

3 hari ago

Kisah Pasangan Muda hingga Lanjut Usia Ikut Nikah Massal, Prosesnya Mudah

BOGOR - Sebanyak 43 pasangan dari enam kecamatan se-Kota Bogor mengikuti nikah massal yang diadakan…

3 hari ago

Pengolahan Sampah Terpadu Kota Bogor Jadi Rujukan Kabupaten Bintan

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menerima kunjungan Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,…

3 hari ago

Polresta Bogor Kota Gelar Lomba Debat Hukum Menyambut HUT Bhayangkara ke-79

BOGOR - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Polresta Bogor Kota menyelenggarakan lomba debat…

5 hari ago

This website uses cookies.