BOGOR – Kecamatan Bogor Barat memperjuangkan pembangunan Kantor Kelurahan Situ Gede, Tembok Penahan Tanah (TPT) serta pembangunan fisik antisipasi ataupun penanganan pasca bencana ditahun 2023.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Kecamatan Bogor Barat, Sihabudin dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) secara virtual pada Selasa (15/2/2022) siang.
Diketahui hal itu disetuju oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, namun ada amanat dari orang nomor satu Kota Bogor itu untuk wilayah Bogor Barat, yaitu kembangkan tiga primadonanya diantaranya pertanian, setu ataupun sungai dan ketiga Usaha, Mikro, Kecil Menegah (UMKM).
Sekretaris Kecamatan Bogor Barat, Sihabudin untuk pembangunan kantor kelurahan Situ Gede memang sangat diharapkan masyarakat, agar pelayanan bisa lebih baik lagi. Karena sudah dua tahun kelurahan Situ Gede mengontrak.
“Kami berusaha mengajukan lahannya, mudah-mudahan direspon oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Untuk pembangunan kami inginkan secepatnya, yang terpenting itu lahannya dahulu dibeli,” ungkap Sihab didampingi Kasi Dalbang Kecamatan Bogor Barat, Dedy Rusmana.
Sihab melanjutkan, berbagai usulan warga terkait pembangunan fisik juga diakomodir pihaknya, karena memang ada beberapa yang harus disegerakan untuk antisipasi longsor maupun pasca bencana untuk perbaikan.
“Kami juga akan menjalankan amanah pak Wali Kota Bogor Bima Arya untuk priode kedua ini kami membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan akan mengembangkan UMKM,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan, Musrenbang untuk tahun 2023 ini merupakan injuri time, karena banyak target yang belum dicapai Pemkot Bogor baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun janji kampanye Bima-Dedie. Banyak angka-angka yang harus dipenuhi, kalau tahun 2023 meleset, ini berdampak dirinya tidak bisa menyaksikan itu terealisasi diakhir masa jabatan.
“Untuk pembangunan manusia harus menjadi atensi di priode kedua saya menjabat, meski infratruktur juga berlanjut. Banyak target yang harus dicapai, terutama angka stunting, ini cukup tinggi Kota Bogor di Jawa Barat dibandingkan kota kabupaten lain,” ungkapnya.
Bima melanjutkan, poin kedua tidak melupakan aspirasi warga yang harus direalisasikan, ada TPT agar antisipasi longsor, dirinya tidak mau ada PR sisa yang seperti ini. Dirinya juga ingin bicara tentang potensi Bogor Barat, ada tiga primadona yaitu pertanian, setu sungai dan ketiga UMKM nya.
“Pertaniannya masih menyimpan potensial yang bisa dikembangkan, kemudian ada Situ Gede dan Situ Panjang bisa dikembangkan. Potensi UMKM nya banyak. Pembangunan situ gede juga jangan terputus, ini jadi atensi untuk Bappeda dan PUPR untuk berkomunikasi dengan Provinsi Jawa Barat,” terangnya.
“Saya juga minta untuk UMKM ada terobosan, jangan sampai contohnya tadi mie golosor, karyawan, pendapatan dan omsetnya tetap sama setelah 10 tahun muncul videonya. Harus ada lompatan, seperti Bogor Selatan saya beri contoh di Kampung Ciharashas, Mulyaharja,” pungkasnya.
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…
Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…
BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…
BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…
BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…
This website uses cookies.