BOGOR – Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil survei elektabilitas bakal calon Wali Kota Bogor yang akan berkontestasi pada November mendatang.
Metode yang digunakan LS Vinus cluster random sampling dengan melibatkan 800 responden yang tersebar di tiap kelurahan di Kota Bogor.
Responden setiap kecamatan dan kelurahan berbeda disesuaikan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada daerah masing-masing. Teknik pengambilan data langsung bersama responden melalui metode kontrol dokumentasi dengan visual tagging.
Founder LS Vinus, Yusfitriadi mengungkapkan pihaknya menggunakan kuisioner terbuka dan memakai instrumen tertutup.
“Jadi responden tinggal menceklist nama-nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota,” kata Yus.
Hasil mengejutkan mencuat ketika presentase Dedie A Rachim yang awalnya begitu dominan, pada hasil survei kali ini, eks wakil Wali Kota Bogor itu cenderung mengalami penurunan karena disebabkan oleh melesatnya hasil survei kepada Dokter Rayendra.
“Dedie berada di angka 27 persen, sedangkan dokter Rayendra di angka 22 persen. Sementara Sendi Fardiansyah 11 persen. Dengan jangka waktu kurang lebih dua bulan sebelum pendaftaran pasangan cakada, dokter Rayendra berpotensi menyalip elektabilitas Dedie Rachim,” beber Yusfitriadi.
Merujuk pada hasil tersebut, Yus mengatakan ada dua poros kekuatan pada Pilwalkot Bogor 2024. Yakni, Dedie Rachim sebagai petahana dan Dokter Rayendra sebagai penantang yang berpotensi merebut porsi cawalkot.
Ia menambahkan, hal tersebut juga dapat terealisasi jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan terbentuk pada Pilwalkot Bogor.
Sementara itu, Dokter Rayendra dan calon kuat PKS sebagai pemenang Pileg dua periode berturut-turut, yakni Atang Trisnanto menjadi reflikasi poros diluar KIM.
Dengan begitu, Yus menyimpulkan Dokter Rayendra yang telah mendapatkan surat tugas dari PKB dan PDI Perjuangan bisa dengan bebas berpotensi memilih pendamping diluar koalisi pemenang Pilpres 2024 itu.
Akan tetapi, elektabilitas Atang Trisnanto belum mendapatkan elektabilitas yang memadai lantaran hanya berada di angka 4,75 persen.
“Dedie A Rachim, Sendi dan Aji Jaya saya melihatnya sebagai representasi dari KIM. Adapun dokter Raendi Rayendra dan Atang merupakan reprsentasi di luar KIM. Sehingga Dedie A Rachim berpotensi disandingkan dengan figur yang teridentifikasi dari KIM,” jelasnya.
“Dedie A. Rachim sudah mengantungi tiket dari PAN, Demokrat, PSI yang keseluruhannya ada 9 kursi. Hal itu akan berlebih jika jika Partai Golkar dan Partai Gerindra bergabung. Begitupun dokter Rayendra disebut-sebut sudah mendapatkan tiket dengan mengumpulkan lebih dari 10 kursi (PKB, PDIP dan PPP),” bener Yus menambahkan.
Jumlah itu, akan menguat ketika
PKS dan partai non koalisi KIM berpotensi mendukung Dokter Rayendra.
Sementara itu, gembar-gembor bacalon lain seperti Aji Jaya Bintara melalui alat citra diri yang masif dipasang belakangan ini ternyata tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas pada hasil survei. Aji Jaya hanya berasa di posisi keempat dengan perolehan presentase 8,38 %.
“Sementara Sendi dan Aji Jaya, sampai saat ini belum terinformasikan partai mana yang sudah akan mendukungnya,” kata Yus.
Yus menambahkan, dari hasil survei kali ini melalui metode simulasi pasangan “head to head” antara Dedi A Rachim dan dokter Rayendra.
Akan tetapi, selain DPP Partai yang mengandalkan elektabilitas untuk memilih calon, potensi perubahan peta politik juga bisa terjadi apabila kekuatan partai yang melakukan akrobat politik.
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…
Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…
BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…
BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…
BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…
This website uses cookies.