Komunitas Sosial

Keuskupan Bogor Bantu Kurangi Sampah Melalui Gerakan Kolekte Sampah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) bekerjasama dengan Keuskupan Bogor meluncurkan gerakan Kolekte Sampah Indonesia di Gereja Katedral Bogor.

Peluncuran kolekte sampah ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70 persen pada 2025 sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.

Dirjen PSLB3 pada Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, dalam mengurangi volume sampah saat ini memang perlu dilakukan pendekatan dari hulu ke hilir atau langsung dari sumbernya. Terdapat dua sumber utamanya, yakni manusia dan produsen yang menghasilkan barang, produk atau sesuatu menggunakan wadah yang akhirnya akan menjadi sampah.

“Kami memandang manusia di Indonesia ini semuanya religius. Untuk itu, dalam target pengurangan sampah, Kementerian LHK melibatkan keagamaan,” katanya di Gereja Katedral Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Kamis (3/3/2022).

Ia menuturkan, kolekte sampah Indonesia ini sendiri merupakan gerakan memilah sampah dan menyerahkan sampah ke drop box yang tersedia di gereja-gereja, kemudian nanti off taker (bulog persampahan) akan membeli dengan harga yang baik.

Gerakan ini sudah lebih dulu melibatkan masjid-masjid melalui program Sampah Menjadi Berkah dan sekarang merambah ke Keuskupan Bogor untuk mengurangi sampah melalui peluncuran Kolekte Sampah Indonesia.

“Nah, sekarang kita bergerak di gereja Katolik dan kita mengajak keuskupan Bogor menggerakkan umatnya untuk memilah dan menyerahkan sampah di drop boks yang tersedia di gereja-gereja,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyambut baik peluncuran Kolekte Sampah Indonesia ini. Pasalnya, gerakan dengan pendekatan keimanan melalui jalur keagamaan ini mampu memperkuat konsisten untuk keberlanjutan dan target mengurangi volume sampah.

“Kami mengapresiasi, bangga dan berterima kasih kepada Mgr Paskalis Bruno Syukur yang mampu menggerakkan gereja-gereja di Bogor ikut gerakan ini. Dan berharap gerakan ini akan terus meluas dan sistemnya kemudian di kolaborasikan. Ada bantuan dari kementerian, ada juga suportif dari dinas dan lain-lain. Jadi pendekatan kolaboratif dan multidimensi berjalan,” terangnya.

Sementara itu, Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur menambahkan, kerja sama dalam menangani sampah ini sangat bagus. Ada batas-batas yang berhasil ditembus antara pemerintah, masyarakat dengan keagamaan.

“Intensi yang baik kita mau berjalan bersama membangun Bogor yang bersih, cerah, yang membuat hidup indah. Perilaku yang baik kepada alam yang disebut pertobatan ekologis,” katanya.

Share

Recent Posts

Disnaker Kota Bogor Kembali Gelar Job Fair 2025 di Plaza Jambu Dua

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali mengadakan Job Fair…

23 jam ago

Denny Mulyadi Tinjau Validasi Data Sosial Ekonomi Nasional di Ciwaringin

BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, didampingi Kepala Dinas Sosial, Atep Budiman,…

23 jam ago

Jumat Berkah, Petani di Kencana Kota Bogor Terima Pupuk Organik Gratis

BOGOR – Program Jumat Berkah di Kampung Sawah, Kelurahan Kencana, Kota Bogor berlangsung penuh rasa…

4 hari ago

Pantau Keamanan MBG, Dedie Rachim Tinjau Dapur SPPG

BOGOR - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Tim Satgas Pengawasan Makan Bergizi Gratis…

5 hari ago

Dua ABK Asal Kota Bogor yang Terlantar di Laut Disambut di Balai Kota

BOGOR - Sempat ramai diperbincangkan di jagat media sosial, ihwal dua Anak Buah Kapal (ABK)…

6 hari ago

Soroti Krisis Obat RSUD, Banu Bagaskara Dorong Percepatan Pembahasan Raperda Kesehatan

BOGOR - Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PDI Perjuangan, Banu Lesmana Bagaskara, menyoroti serius…

6 hari ago

This website uses cookies.