Kota Bogor

Ketua TAPD Dianggap Berkelit Soal Sarpras Kelurahan, Atty Somaddikarya Meradang

BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya meradang pasca ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati yang dinilai berkelit atas pernyataan diluar fakta yang terjadi terkait polemik anggaran Sarpras APBD 2022.

“Saya meminta untuk duduk bersama agar terang benderang dan membuktikan siapa yang sudah berbohong dan hanya memberi harapan palsu atas anggaran sarpras di tahun 2022 utk 68 kelurahan. Karena itu tertuang di peraturan pemerintah (PP) dan Permendagri,” tuturnya.

“Kalau mau berkelit harus punya dasar argumen yang kuat yang di buktikan dengan data hasil notulensi di badan anggaran (Banggar),” imbuh Politisi PDI Perjuangan itu.

Menurut Atty, semakin panjang alibi yang tidak rasional, Sekda Kota Bogor semakin terlarut dalam skenario diluar fakta.

“Ini harus menjadi pembelajaran dan menghargai satu perjuangan DPRD sebagai mitra kerja Pemkot Bogor. Apa yang sudah menjadi kesepakatan tidak dikhianati di detik terakhir,” ujarnya.

Atty melanjutkan, seharusnya pejabat publik bisa memegang komitmen bersama untuk bisa konsisten. “Supaya tidak menimbulkan rasa saling curiga dan tidak menimbulkan kegaduhan. Dan yang paling penting untuk bicara hitam putih tanpa ada unsur melempar batu sembunyi tangan dalam polemik ini,” bebernya.

Ia berasumsi ketua TAPD tidak mengetahui dan tidak mengawal apa yang sudah menjadi kesepakatan. “Atau mungkin bu sekda tidak tahu dan tidak mengawal apa yang sudah menjadi kesepakatan atas anggaran sarpras untuk tahun 2022,” tandasnya.

Menurut Syarifah, dana sarpras kelurahan awalnya mengacu pada peraturan wali kota (perwali) bahwa dana sarpras sekitar Rp175 juta per kelurahan. Namun kemudian perwali itu pun dilakukan revisi di mana tidak menyebutkan angka untuk dana sarpras kelurahan tersebut.

“Tapi memang pemerintah menyediakan dana sarpras dan pemberdayaan masyarakat. Kita sudah list, semua kelurahan memang sudah disediakan lah dana sarpras dan pemberdayaan masyarakat,” katanya, Selasa (21/12/21).

“Ada beberapa memang (jumlahnya) kecil karena memang dasarnya itu kan tergantung usulan dari kelurahan. Kita nggak bisa juga misalnya (menentukan) dana sarpras segini. Intinya sebetulnya kalau misalnya kita lihat, semua sudah ada” imbuh Syarifah.

Share

Recent Posts

Ratusan Pesilat Adu Tangkas di Silat Seni Rivera Cup 2025

BOGOR – Festival Pencak Silat Seni Rivera Cup 2025 resmi digelar selama tiga hari di…

2 hari ago

Bersama Jenal Mutaqin, Puluhan Klien Badan Pemasyarakatan Diajak Bebersih Alun-Alun

BOGOR - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara serentak…

2 hari ago

Kemenag dan Pemkot Bogor Gelar Nikah Massal

BOGOR - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyelenggarakan kegiatan…

3 hari ago

Kisah Pasangan Muda hingga Lanjut Usia Ikut Nikah Massal, Prosesnya Mudah

BOGOR - Sebanyak 43 pasangan dari enam kecamatan se-Kota Bogor mengikuti nikah massal yang diadakan…

3 hari ago

Pengolahan Sampah Terpadu Kota Bogor Jadi Rujukan Kabupaten Bintan

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menerima kunjungan Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,…

3 hari ago

Polresta Bogor Kota Gelar Lomba Debat Hukum Menyambut HUT Bhayangkara ke-79

BOGOR - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Polresta Bogor Kota menyelenggarakan lomba debat…

5 hari ago

This website uses cookies.