Kota Bogor

Hingga Maret 2020, di Kota Bogor 4 Orang Meninggal Akibat DBD

Barayanews.co.id – Sejak awal Januari 2020 hingga kini, tercatat 4 orang meninggal karena terjangkit Demam Berdarag Dengue (DBD). Hal tersebut dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno.

Berdasarkan catatan jumlah sementara, pada bulan Januari terdapat 43 penderita, Februari ada 66 penderita dan awal Maret ini ada 11 pasien.

Ia juga menjelaskan, mengatakan kota hujan ini merupakan daerah endemis DBD. Setiap tahun selalu ada warga yang terjangkit DBD bahkan hingga meninggal dunia.

“Dari total jumlah tersebut sebanyak 4 orang pasien anak yang terjangkit DBD meninggal dunia,” kata dia.

“Kota Bogor masuk daerah endemis karena menjadi daerah yang selalu diserang DBD ya, setiap tahun ada,” sambung Sri, seperti yang diterbitkan tempo.co.

Jika dilihat dari grafik penderita, lanjut Sri, Pada 2019, penderita DBD di bulan Januari mencapai 155 orang. Penderita DBD pada Februari ada 162 pasien dan Maret sebanyak 92 orang.

“Sedangkan dalam kurun tiga bulan tersebut jumlah pasein DBD yang meninggal pada 2019 mencapai 10 orang yakni 3 orang pada bulan Januari, 5 orang bulan Februari dan 2 orang pada bulan Maret,” kata dia.

Dia mengatakan, wabah penyakit DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

“Demam berdarah itu diakibatkan oleh virus ya dan gejala awalnya hampir sama dengan penyakit lain,” kata dia.

Dalam pengecekan laboratorium, biasanya pada hari pertama semuanya normal. Namun pasien telah diberi terapi cairan.

“Jika pada hari ketiga panas tidak turun pasti kita sarankan cek lab untuk melihat trombositnya” kata dia.

Pada hari keempat dan kelima adalah masa kritis DBD. Trombosit turun disertai pendarahan. “Keadaan seperti itu dibarengi dengan kurangnya cairan yang masuk menyebabkan dia DSS,” kata dia.

Dia mengatakan, wabah penyakit DBD jangan sampai luput dari perhatian dan tertutup isu wabah penyenuakit virus corona atau Covid-19, karena berdasarkan data tiap tahun wabah penyakit DBD lebih berbahaya yang menjadi penyebab kematian.

“Sehingga peningkatan untuk PSN harus kembali digalakkan lagi, dan kemarin sudah dimulai dari tingkat Kecamatan dan Puskesmas dilakukan PSN serta fogging,” kata dia.

Share

Recent Posts

Banu Bagaskara Minta Pemkot Tuntaskan Penataan Kabel Udara Demi Keamanan dan Keindahan Kota

BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk…

4 jam ago

Lindungi Para Pedagang di Pasar, Perumda PPJ Gandeng BRINS Teken Kerjasama Asuransi

BOGOR - Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT…

6 jam ago

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin Tertibkan Kabel Udara, Dorong Estetika Kota Lebih Indah dan Aman

BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya mempercantik wajah kota dan meningkatkan keamanan infrastruktur…

7 jam ago

Disnaker Kota Bogor Kembali Gelar Job Fair 2025 di Plaza Jambu Dua

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali mengadakan Job Fair…

1 hari ago

Denny Mulyadi Tinjau Validasi Data Sosial Ekonomi Nasional di Ciwaringin

BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, didampingi Kepala Dinas Sosial, Atep Budiman,…

1 hari ago

Jumat Berkah, Petani di Kencana Kota Bogor Terima Pupuk Organik Gratis

BOGOR – Program Jumat Berkah di Kampung Sawah, Kelurahan Kencana, Kota Bogor berlangsung penuh rasa…

4 hari ago

This website uses cookies.