Pemerintahan

Evaluasi Triwulan Pertama 2025, Pemkot Bogor Soroti Empat Isu Krusial Pembangunan

BOGOR – Bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) Setda Kota Bogor menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Triwulan I Tahun 2025 di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, pada Jumat (25/4/2025) siang. Dalam rakor tersebut, empat isu krusial menjadi sorotan utama yang disampaikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Pelaksana Harian Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Plh Asperbang) Setda Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa evaluasi ini penting dalam rangka menyesuaikan kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. Ia menekankan perlunya percepatan penyerapan anggaran agar pelayanan kepada masyarakat bisa segera direalisasikan.

“APBD Kota Bogor tahun 2025 mencapai Rp3 triliun, dan dengan peningkatan kapasitas fiskal tiap tahunnya, ini menjadi peluang untuk meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, sumber pendanaan di luar APBD atau creative financing juga harus terus dioptimalkan,” jelas Rahmat.

Kepala Bagian Adbang, Lia Kania Dewi, memaparkan bahwa realisasi fisik pelaksanaan pembangunan baru mencapai 18,61 persen, sementara realisasi belanja modal tercatat rendah di angka 4,10 persen. Hal ini disebabkan sebagian besar proyek masih dalam tahap tender, dari total 106 paket kegiatan, baru 10 persen yang rampung.

“Realisasi pendapatan juga masih belum optimal, dengan total pendapatan baru 22 persen. PAD mencapai 24 persen dan pendapatan transfer 18,97 persen. Ini harus menjadi perhatian agar bisa terdongkrak lebih baik di triwulan berikutnya,” ungkap Lia.

Lia menekankan adanya empat isu krusial yang perlu menjadi perhatian seluruh OPD, yaitu: pelaksanaan belanja yang sesuai perencanaan, optimalisasi pendapatan daerah, percepatan proses pengadaan barang dan jasa, serta percepatan penyerapan anggaran dan realisasi fisik pembangunan.

Sementara itu, Irbansus Inspektorat Kota Bogor, Jimmy Hutapea, menyampaikan bahwa Inspektorat bersama tim asistensi siap memberikan pendampingan kepada OPD yang mengalami kendala dalam penyerapan anggaran. Ia mengingatkan bahwa APBD memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik.

“Kalau pelaksanaan APBD tersendat, maka masyarakat juga akan terhambat dalam mengakses layanan, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. ASN punya tanggung jawab menjalankan kebijakan publik, namun tetap harus mematuhi regulasi yang ada,” tegas Jimmy.

Ia juga membuka ruang konsultasi bagi perangkat daerah yang merasa ragu dalam merealisasikan anggaran, termasuk kepada Inspektorat maupun Kejaksaan Negeri melalui Seksi Datun.

Recent Posts

Ratusan Pesilat Adu Tangkas di Silat Seni Rivera Cup 2025

BOGOR – Festival Pencak Silat Seni Rivera Cup 2025 resmi digelar selama tiga hari di…

1 hari ago

Bersama Jenal Mutaqin, Puluhan Klien Badan Pemasyarakatan Diajak Bebersih Alun-Alun

BOGOR - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara serentak…

1 hari ago

Kemenag dan Pemkot Bogor Gelar Nikah Massal

BOGOR - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyelenggarakan kegiatan…

2 hari ago

Kisah Pasangan Muda hingga Lanjut Usia Ikut Nikah Massal, Prosesnya Mudah

BOGOR - Sebanyak 43 pasangan dari enam kecamatan se-Kota Bogor mengikuti nikah massal yang diadakan…

2 hari ago

Pengolahan Sampah Terpadu Kota Bogor Jadi Rujukan Kabupaten Bintan

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menerima kunjungan Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,…

2 hari ago

Polresta Bogor Kota Gelar Lomba Debat Hukum Menyambut HUT Bhayangkara ke-79

BOGOR - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Polresta Bogor Kota menyelenggarakan lomba debat…

4 hari ago

This website uses cookies.