Anggota DPR RI Komisi IV, Endang Setyawati Thohari (tengah) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Dwikorawati (kanan) dan Kepala DKPP Kota Bogor, Anas Rasmana (kiri)
Barayanews.co.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari ingin mempolulerkan pangan lokal yang ada di Kota Bogor. Pangan lokal itu dikembangkan dengan konsep urban farming atau pertanian kota.
Hal itu disampaikannya usai menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dan hewan ternak di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor. Menurutnya, potensi pangan lokal seperti Talas Bogor yang iconic perlu dikembangkan.
“Kita ingin mempopulerkan pangan lokal. Kota Bogor ini potensi pangan lokalnya ada dan harus kita kembangkan. Potensi lokal itu, di antaranya talas,” kata Endang kepada wartawan.
Pola pengembangan pangan lokal, menurutnya, dilakukan dengan menyesuaikan potensi lain Kota Bogor sebagai sebagai kota kuliner. Selain itu dalam pengemasannya mengusung konsep pertanian kota.
Ia juga mengaku telah menciptakan 14 Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai bentuk kepedulian terhadap kedaulatan pangan di Kota Bogor.
“Saya di sini di Kota Bogor telah menciptakan 14 KWT dan mereka happy karena ada wadah sehingga bisa berinteraksi untuk menjembatani kedaulatan pangan kita yang dikelola oleh masyarakat dengan rasa bahagia dan memiliki,” ujarnya.
Politisi Gerindra itu berharap dengan adanya bantuan-bantuan ini, akan mempererat persatuan dan kesatuan di antara mereka dalam menuju kedaulatan pangan. “Pangan yang diciptakan oleh masyarakat Kota Bogor itu harus dari potensi lokal yang ada di Kota Bogor,” bebernya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S. Rasmana menyampaikan terimakasih dalam dua hari ini para kelompok tani mendapatkan bantuan dari kementerian melalui aspirasi anggota DPR.
“Istilah saya ini seperti dapat durian runtuh, dimana di masa pandemi, juga anggaran kami dasarnya kecil sehubungan kena refocusing, tapi ada dua anggota Komisi IV DPR, Pak Budhy dan Ibu Endang telah membantu kelompok tani di Kota Bogor,” ucapnya.
Bantuan-bantuan tersebut dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Ia menjelaskan sedikitnya ada 120 kelompok tani yang terbantu dengan nominal hampir Rp.8 miliar.
“Ada hampir 120 kelompok tani yang terbantu. Iya, Alhamdulillah kurang lebih setelah dihitung-hitung hampir Rp8 miliar jika dirupiahkan. Bantuan mulai dari berbagai Alsintan, hewan ternak dan terakhir dapat info RPU akan dibiayai oleh kementerian Rp5 miliar untuk rehab gedung,” urainya.
Selain menyalurkan bantuan, DKPP kepada kelompok tani juga akan memberikan pendampingan, penyuluhan dan pelatihan sampai pemasaran dengan melibatkan dinas dan BUMD terkait.
“Pak wali sudah mengumpulkan kami, bahkan untuk mengembangkan urban farming ini termasuk Bappeda, Perumda PPJ, Disperindag, Asisten Perekonomian hingga camat dan lurah,” tutup Anas.
BOGOR – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) BAPEKSI Kota Bogor resmi memberikan pendampingan hukum kepada saudari…
BOGOR – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) meluruskan pernyataannya soal penggunaan strobo, khususnya dalam konteks…
BOGOR - DPRD Kota Bogor terus berkomitmen untuk menjalankan amanat sebagai wakil rakyat dengan menerima…
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Musrenbang RPJMD)…
BOGOR – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, angkat suara terkait penggunaan…
BOGOR - DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna, Kamis (27/3/2025), untuk menetapkan tata tertib DPRD…
This website uses cookies.