Peristiwa

Bupati Merangin dan Rombongan Kunker ke Kota Bogor, Ini Yang Dibahas

 

Bupati Merangin, Mashuri dan rombongan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Bogor. Tujuannya ingin mempelajari sistem Host to Host terkait perizinan dan perpajakan, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Persetujuan Bangunan Gedung.

 

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, hal paling pertama yang dilakukan dirinya saat resmi menjabat Wali Kota Bogor tahun 2014 adalah merubah atau reformasi sektor perizinan. Bukan tanpa sebab dirinya melakukan hal tersebut, lantaran sering dikeluhkan oleh warga karena tidak mendapat kepastian terkait kepengurusan, mulai dari waktu hingga prosedur pengurusan.

 

 

“Jadi kami melihat dalam reformasi birokrasi yang harus diubah yaitu sektor perizinan. Selain itu kami melakukan pembinaan hingga meminta supervisi ke KPK dan Kemenpan RB karena kami sadar bahwa kami tidak bisa sendiri,” kata Bima Arya di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (19/4/2022).

 

Untuk lebih menyempurnakan sistem pelayanan publik yang sudah terbangun, perbaikan dan evaluasi senantiasa dilakukan. Salah satunya melalui studi banding ke daerah.

 

Bahkan khusus untuk membangun Mal Pelayanan Publik (MPP) yang saat ini menjadi rujukan kota-kota di seluruh Indonesia, Pemkot Bogor melakukan studi banding ke Kota Baku, Azerbaijan. Di sana sudah terbangun pelayanan secara digitalisasi dengan berbagai macam aplikasi dan menjadi standar kota-kota di dunia.

 

 

“Kami membangun pelayanan publik di salah satu mal di pusat kota, kami sosialisasikan secara masif karena kami khawatir yang datang tidak banyak. Kepada dinas-dinas terkait kami titip sosialisasinya harus maksimal, harus user friendly bagi semua,” katanya.

 

Mengenai tata ruang, Bima Arya menjelaskan, bagaimana caranya dengan ruang yang saat ini dimaksimalkan penggunaannya. Bagaimana membangun suatu kota berdasarkan pembangkit nilai kelayakan yang clear atau jelas. Yang paling penting adalah identitas Bogor terlihat.

 

“Saya kalau ditanya. Pak Wali, Kota Bogor mau dibawa kemana? Kita jawab dengan sangat sederhana yaitu Heritage City (kota pusaka), Smart City (kota cerdas) dan Green City (kota hijau), Bogor tidak akan pernah menjadi kota metropolitan,” tegas Bima Arya yang didampingi Kepala Diskominfo, Rahmat Hidayat, Kepala Dinas PUPR, Chusnul Rozaqi, Kepala DPMPTSP, Firdaus, Kepala Bappeda, Rudy Mashudi dan Kepala Bapenda, Deni Hendana.

 

Share
Tags: Bima Arya

Recent Posts

Disnaker Kota Bogor Kembali Gelar Job Fair 2025 di Plaza Jambu Dua

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali mengadakan Job Fair…

21 jam ago

Denny Mulyadi Tinjau Validasi Data Sosial Ekonomi Nasional di Ciwaringin

BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, didampingi Kepala Dinas Sosial, Atep Budiman,…

21 jam ago

Jumat Berkah, Petani di Kencana Kota Bogor Terima Pupuk Organik Gratis

BOGOR – Program Jumat Berkah di Kampung Sawah, Kelurahan Kencana, Kota Bogor berlangsung penuh rasa…

4 hari ago

Pantau Keamanan MBG, Dedie Rachim Tinjau Dapur SPPG

BOGOR - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Tim Satgas Pengawasan Makan Bergizi Gratis…

5 hari ago

Dua ABK Asal Kota Bogor yang Terlantar di Laut Disambut di Balai Kota

BOGOR - Sempat ramai diperbincangkan di jagat media sosial, ihwal dua Anak Buah Kapal (ABK)…

5 hari ago

Soroti Krisis Obat RSUD, Banu Bagaskara Dorong Percepatan Pembahasan Raperda Kesehatan

BOGOR - Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PDI Perjuangan, Banu Lesmana Bagaskara, menyoroti serius…

6 hari ago

This website uses cookies.