Kota Bogor

Begini Langkah Camat Bogor Timur Memantau Warga Isoman

BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Sistem Pemantauan Isolasi Mandiri di Teras Balai Kota, Jalan Ir H. Juanda, Kota Bogor, Senin (12/7/2021). Rapat dihadiri enam Camat se-Kota Bogor, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan KNPI.

“Hari ini darurat semua, saya lihat pertarungannya di hulu, sementara di hilir sedang bahaya. Padahal kalau dari hilirnya tertangani dengan baik, tidak akan buruk. Gambaran saya relawan di rekrut untuk membantu monitoring isoman di rumah,” ujar Bima Arya.

Camat Bogor Timur, Rena Da Frina mengatakan, ada 375 rumah di Bogor Timur yang sedang Isolasi Mandiri (Isoman). Sesuai arahan Wali Kota Bogor, isoman warga di rumah melibatkan relawan, membagi tugas dan mengawasi.

“Di Bogor Timur ada 22 relawan kalau dibagi rata menangani sekitar 16 sampai 17 rumah, kondisi hari ini, tidak tau kalau besok karena data dinamis,” terangnya.

Relawan ini, lanjut Rena, membantu tugas puskesmas yang saat ini hampir menyerah jika harus visit rumah satu persatu, karena tenaga kesehatan puskesmas pun terbatas.

Di sisi lain, kondisi saat ini rumah sakit penuh, stok oksigen menipis sehingga di wilayah memaksimalkan perawatan dan pemantauan mencegah pasien mengalami sakit parah.

“Kami selalu jemput bola mengingat angka kematian masih lumayan banyak. Tiga hari lalu pun ada enam pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman” terangnya.

Ia menjelaskan, masih banyak warga isoman di rumah yang tidak melapor, tidak kooperatif dan membuat tim agak kesusahan, apalagi jika pasien meninggal dan tidak ada hasil swab. Padahal syarat pemulasaraan harus ada hasil swab.

“Tidak mungkin kan mayat kita swab, komitmen untuk melapor, kerja sama dari warga sangat dibutuhkan, agar tidak mempersulit tim puskesmas untuk tracing,” imbuhnya.

Terkait obat-obatan dan vitamin kata Rena, diberikan by request atau sesuai permintaan, alias tidak semerta-merta ketika warga terkonfirmasi positif Covid-19 mendapat paket obat. Harus ada permintaan dari warga ke satgas atau dari RT/RW atau lurah kemudian disampaikan ke Puskesmas.

“Kalau ada permintaan dan stok obatnya aman, obat, vitamin akan langsung dikasih ke pasien karena kan obat-obatan juga tergantung keluhannya,” jelasnya.

Ia menambahkan, camat, lurah serta Satgas Covid-19 selalu mobile, standby 24 jam. Telepon seluler atau handphone tidak boleh mati karena ini untuk koordinasi, antisipasi hal-hal yang terjadi di lapangan.

“Dan informasi harus terus update,” katanya.

Share

Recent Posts

Banu Bagaskara Minta Pemkot Tuntaskan Penataan Kabel Udara Demi Keamanan dan Keindahan Kota

BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk…

2 jam ago

Lindungi Para Pedagang di Pasar, Perumda PPJ Gandeng BRINS Teken Kerjasama Asuransi

BOGOR - Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT…

4 jam ago

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin Tertibkan Kabel Udara, Dorong Estetika Kota Lebih Indah dan Aman

BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya mempercantik wajah kota dan meningkatkan keamanan infrastruktur…

4 jam ago

Disnaker Kota Bogor Kembali Gelar Job Fair 2025 di Plaza Jambu Dua

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali mengadakan Job Fair…

1 hari ago

Denny Mulyadi Tinjau Validasi Data Sosial Ekonomi Nasional di Ciwaringin

BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, didampingi Kepala Dinas Sosial, Atep Budiman,…

1 hari ago

Jumat Berkah, Petani di Kencana Kota Bogor Terima Pupuk Organik Gratis

BOGOR – Program Jumat Berkah di Kampung Sawah, Kelurahan Kencana, Kota Bogor berlangsung penuh rasa…

4 hari ago

This website uses cookies.