Kota Bogor

Pedagang : Kami Dukung Relokasi, Kami Hanya Minta Ditunda

Barayanews.co.id – Rencana penertiban lapak di Pasar Pedati dan Lawang Saketeng masih menyisakan polemik. Sekretaris Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL), Ujang Waras Mauludin menuturkan bahwa para pedagang dengan penuh mendukung relokasi tersebut, namun hanya soal waktu yang kurang tepat.

“Hanya itu permohonan kami. Kami tidak banyak macam-macam, kami sama-ama orang Bogor, warga Bogor dan ingin Bogor ini nyaman, aman dan kondusif. Jadi kami semua para pedagang memohon kepada Walikota Bogor, Bima Arya untuk menangguhan relokasi yang rencananya akan dilakukan pada 6 Maret mendatang,” harapnya.

Mengingat, sambung Ujang, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini banyak yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagaimana diketahui, permintaan pasar meningkat pada momentum tersebut.

“Menjelang hari raya ini kami banyak kebutuhan misal untuk biaya sekolah, terlebih para pedagang yang selama ini bertempat disini dan puncak rezeki kami itu hanya di bulan puasa dan hari raya jika ingin tahu,” imbuhnya.

Menurut Ujang, disaat menjelang bulan puasa dan hari raya jika harus pindah, belum tentu di tempat yang baru omset yang mereka dapat seperti yang didapat di lokasi sekarang.

Ia berharap, permohonan para pedagang diperhatikan oleh Pemkot Bogor. Para pedagang juga, sambung Ujang akan dengan sendirinya pindah dan membongkar lapak kios tanpa penertiban dan pengawalan Satpol PP dan dinas terkait.

“Setelah permohonan kami ini diindahkan oleh pemerintah, kami pada saat waktunya setelah hari raya kami akan pindah sendiri tanpa harus ada penertiban maupun pengawalan dari Satpol PP serta dinas dinas terkait. Kami akan sukarela berbondong-bondong seluruh pedagang mendatangi PDPPJ untuk meminta tempat yang telah disedikan. Jadi tidak perlu kami ditertibkan nanti pada waktunya, semua akan kami bongkar sendiri, kami bersihkan dan pindah ketempat yang sudah direncanakan,” terangnya.

Kendati demikian, jika permohonan ini tidak diindahkan, para pedagang akan terus berjuang dan tegak lurus, apalagi para wakil rakyat (DPRD) juga mendukung penangguhan relokasi dua titik pasar tersebut.

“Kami akan terus melakukan aksi entah itu di Balaikota atau tempat lainnya sampai permohonan kami ini dikabulkan. Para dewan juga berpihak kepada kami dan sudah menyampaikan akan pasang badan memperjuangkan kami semua,” pungkasnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya menampung aspirasi para pedagang dengan menemui langsung mereka, Sabtu, (29/2/2020) sore.

Ia menjelaskan, akan memperjuangkan suara yang muncul untuk penangguhan relokasi hingga usai Idul Fitri mendatang.

“Mereka tidak menolak relokasi, mereka mendukung program pemerintah. Hanya saja mereka minta ditunda relokasinya. Itu saja. Toh mereka juga akan membongkar dan pindah tanpa harus menunggu petugas,” tegas politisi yang akrab disapa Ceu Atty ini.

Share

Recent Posts

Revitalisasi Rampung, Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal Kembali Dibuka

BOGOR - Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor kembali dibuka setelah…

1 jam ago

Puluhan Siswa Keracunan MBG, DPRD Kota Bogor Minta Investigasi Total dan Evaluasi SPPG

BOGOR - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah puluhan pelajar dari SDN…

1 jam ago

Diduga Keracunan MBG, SPPG Batutulis Sebut Makanan Sesuai SOP

BOGOR — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batutulis menegaskan bahwa seluruh proses pengolahan makanan untuk…

2 jam ago

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Alami Keluhan Muntah dan Lemas

BOGOR — Puskesmas Bogor Selatan menangani dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa dari tiga…

2 jam ago

DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Lakukan Pembahasan

BOGOR - DPRD Kota Bogor telah menerima draft Rancangan APBD 2026 Kota Bogor yang diserahkan…

10 jam ago

DPRD Bogor Tampung Aspirasi Aksi Budayawan Soal Proyek Jalan Batutulis

BOGOR - Sejumlah organisasi kasepuhan yang tergabung dalam Forum Kabuyutan Pakwan Padjajaran (FKPP) menggelar aksi…

3 jam ago

This website uses cookies.