BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mendatangi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal, Jumat (9/5/2025) siang.
Hal itu dilakukan setelah diketahui adanya siswa, guru, dan orang tua murid yang diduga menjadi korban keracunan dari program Makan Gizi Gratis (MBG).
Usai mengecek dapur, Jenal Mutaqin mengatakan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor langsung melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sampel usai menerima laporan.
“Pemeriksaan dilakukan terhadap makanan, kemudian ompreng, air yang digunakan untuk memasak, dan satu lagi sampel muntahan dari pasien. Itu sedang diperiksa di Labkesda, yang insyaallah hari Minggu mudah-mudahan sudah bisa diketahui penyebabnya,” ujar Jenal Mutaqin.
Selain itu, di sana Jenal Mutaqin ingin memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi dan tidak terulang kembali di Kota Bogor.
Jenal Mutaqin menegaskan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bertanggung jawab terhadap anak-anak di Kota Bogor, baik itu dalam mengeyam pendidikan atau mendapatkan program nasional. Demi meraih itu, menurutnya, anak-anak tersebut harus memiliki rasa aman dan nyaman.
“Kami terus memberikan semangat kepada para pasien, termasuk memastikan biaya pengobatan ditanggung oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan,” ujar Jenal Mutaqin.
Selain itu, Jenal Mutaqin menambahkan, SOP dapur, menurutnya sudah dipenuhi oleh teman-teman di Bina Insani.
“Tidak mungkin dapur ini lolos kalau dari sisi peralatan tidak sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Higienitas dan kebersihan, saya rasa itu wajib,” kata Jenal Mutaqin.
Di tempat yang sama, Penanggung Jawab SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani, Eko Arianti, menyampaikan bahwa atas nama yayasan, pihaknya prihatin dan menyesal atas kejadian tersebut.
Sebagai mitra dari BGN, Eko mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi.
“Kami sudah menyerahkan sampel makanan yang kami distribusikan pada hari itu. Saat ini sedang diperiksa di Labkesda Kota Bogor. Kami menunggu hasilnya dan akan terus berkoordinasi dengan BGN serta melakukan evaluasi yang diperlukan,” ujarnya.
Eko juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penerima manfaat, dalam hal ini siswa-siswi dan orang tua.
Seiring dengan proses pemantauan, kata Eko, pihak yayasan juga telah bergerak mengunjungi beberapa siswa yang terdampak.
“Hal tersebut sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kami terhadap pelaksanaan program ini,” jelasnya.
Ia menerangkan, bahwa makanan yang disajikan dalam program MBG ini telah melewati serangkaian proses.
Sebelum didistribusikan kepada siswa, makanan tersebut diuji secara organoleptik, di mana setiap makanan yang selesai dimasak dan sebelum dikemas dicicipi secara menyeluruh.
BOGOR – Festival Pencak Silat Seni Rivera Cup 2025 resmi digelar selama tiga hari di…
BOGOR - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara serentak…
BOGOR - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyelenggarakan kegiatan…
BOGOR - Sebanyak 43 pasangan dari enam kecamatan se-Kota Bogor mengikuti nikah massal yang diadakan…
BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menerima kunjungan Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,…
BOGOR - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Polresta Bogor Kota menyelenggarakan lomba debat…
This website uses cookies.