Kunjungan

Jadi Kota Percontohan, 20 Mahasiswa Belajar SDGs ke Kota Bogor

Sebanyak 20 Mahasiswa International Short-term Mobility Programme (ISMP) kerja sama Universitas Indonesia (UI) dan University Malaya melakukan kunjungan ke Balai Kota Bogor, Kamis (29/9/2022). Kunjungan ini dalam rangka melihat keberhasilan perkembangan pembangunan Kota Bogor yang berbasis pada peran masyarakat lokal dan prinsip inklusivitas serta keberlanjutan.

“20 mahasiswa dari University Malaya dan UI mau belajar dari Kota Bogor, bagaimana Kota Bogor bisa menjadi kota dengan banyak program yang erat dengan SDGs (Sustainable Development Goals) dan perekonomian Kota Bogor yang juga menjadi lebih baik setelah Covid-19,” ujar Staf Khusus Wakil Dekan I UI, Chaerun Nisa.

Chaerun Nisa mengatakan, kunjungannya ke Kota Bogor bukan tanpa alasan, pihaknya melihat data-data yang menunjukkan Kota Bogor mampu kembali bangkit dari Pandemi Covid-19. Dan seperti yang dijelaskan Bima Arya, Kota Bogor memang sudah mempunyai beberapa program yang sangat erat dengan SDGs.

“Alasan-alasan ini yang membuat kami memilih Kota Bogor sebagai kota yang pertama kami kunjungi di program baru UI ini,” tuturnya.

Ia menjelaskan, hasil kunjungan dan belajar di Kota Bogor ini nantinya akan dibawa untuk diaplikasikan di Malaysia dan Kota Depok serta sebagai awal pembelajaran pada program Asean Community Vision 2025 yang mengangkat banyak isu, diantaranya isu sosial, kultur dan ekonomi yang mana Kota Bogor sebagai tempat belajar tiga isu tersebut.

“Kami menjadikan Kota Bogor sebagai kota percontohan, karena kami melihat Kota Bogor berkembang sembari menciptakan sebuah kota yang hijau, berkelanjutan dan kota yang sangat inklusif,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan, sesuai dengan topik dari ISMP, yakni kota inklusif dan keberlanjutan, UI dan University Malay melihat proses perencanaan, implementasi di lapangan dan langkah-langkah yang dilakukan Kota Bogor untuk menjadi kota berkelanjutan dan inklusivitas.

“Tiga identitas Kota Bogor sebagai dasar perencanaan, yakni kota pusaka, kota hijau dan kota cerdas yang ditunjukkan dengan melakukan pembangunan ruang terbuka hijau dan ruang publik dengan pendekatan hidrologi, estetika dan sosial sebagai ruang interaksi keluarga,” katanya.

Recent Posts

Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor

BOGOR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor sekaligus penggagas…

18 jam ago

Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan

BOGOR - Rehabilitasi stadion Pajajaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga mendapat dukungan dari…

23 jam ago

Indocement Siap Perkuat Pemanfaatan RDF TPPAS Nambo

BOGOR – Rencana percepatan operasional Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor,…

23 jam ago

Pemkot Bogor Serahkan Hibah Lahan untuk Polsek Bogor Tengah dan Tanah Sareal

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama dengan Polresta Bogor Kota melakukan serah terima hibah…

1 hari ago

Akses Sementara Roda Dua di Jalan Saleh Danasasmita Rampung, Pemkot Tunggu Izin BTP

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah…

1 hari ago

Dedie Rachim Tinjau Kesiapan Akses untuk Pejalan Kaki di JPO Peledang

BOGOR - Paska ditutupnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim…

1 hari ago

This website uses cookies.