CIAWI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar subsidi Operasi Pasar Murah (OPM) dalam rangka penanganan dampak inflasi akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Bogor. OPM menyasar sebanyak 35.552 orang yang terdiri dari pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan, supir angkutan pedesaan, dan pedagang mikro. OPM dilaunching Plt.Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Pasar Ciawi, Senin (12/12).
Plt.Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengungkapkan, hari ini kami launching subsidi operasi pasar murah dengan sasaran pedagang mikro, pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan, dan supir angkutan pedesaan. Kemudian ada 1000 pelaku UMKM yang juga mendapat bantuan. Hal ini dilakukan bagi mereka yang terdampak inflasi akibat naiknya harga BBM. Untuk sasaran OPM ini, yang memvalidasi data penerima bantuannya adalah Dinas Sosial.
“Pada Operasi Pasar Murah ini dari harga per paket sembako sebesar Rp.175 ribu, kita berikan dana stimulan per paketnya sebesar Rp.150 ribu, sehingga warga cukup menebusnya seharga Rp.25 ribu saja. Anggaran ini bersumber dari 2 persen Dana Alokasi Umum (DAU),” ungkap Iwan Setiawan.
Iwan menambahkan, kami setiap minggunya dari Disdagin dan Perumda Pasar Tohaga, terus memantau fluktuasi harga sembako sesuai dengan arahan Presiden RI. Kami berharap, dengan dikontrolnya setiap minggu oleh Perumda Pasar Tohaga dan Disdagin, bisa mendeteksi dini harga komoditas apa yang diprediksi akan naik.
“Makanya ada subsidi atau stimulan yang diberikan, yang memang peruntukannya untuk mengendalikan inflasi,” tandas Iwan.
Sementara itu, lanjut Iwan, untuk ketersediaan bahan pokok menjelang natal dan tahun baru (Nataru) insyaallah aman, semua sudah dikontrol oleh Disdagin dan Perumda Pasar Tohaga. Mudah-mudahan tren kenaikan yang terjadi hari ini, hanya karena menjelang liburan nataru bukan karena kurangnya pasokan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menjelaskan, kegiatan subsidi OPM ini demi membantu masyarakat Kabupaten Bogor yang terdampak inflasi akibat kenaikan harga BBM.
“Yakni untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama pengemudi ojek online, pengemudi ojek pangkalan, supir angkutan pedesaan, dan pedagang mikro, sebanyak 35.552 orang yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Entis menerangkan, komoditi yang jadi sasaran OPM ini adalah beras premium 10 KG, minyak goreng kemasan 1 liter, gula pasir 1 Kg, dan ikan kaleng. Dilaksanakan di 25 pasar rakyat dan 15 kantor kecamatan di Kabupaten Bogor, tanggal 12 Desember sampai 20 Desember dan 21 Desember sampai 29 Desember 2022.
“Kegiatan ini diselenggarakan Perumda Pasar Tohaga, dengan menggunakan e-tiket dengan nilai per paket sebesar Rp.175.000 namun masyarakat hanya membayar Rp.25.000 saja,” terang Entis Sutisna.
(Adv Pemkab Bogor)
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…
Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…
BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…
BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…
BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…
This website uses cookies.