BOGOR – Sosialisasi dan promosi aplikasi Si Badra (Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran) menjadi agenda utama Briefing Staf yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (21/9/2021).
Pasalnya, aplikasi Si Badra merupakan sistem yang dibangun Pemkot Bogor yang diharapkan terus berjalan walaupun berganti e wali kota.
“Saya selesai tinggal 2,7 tahun lagi. Saya ikhlas siapapun yang menggantikan asal sistem yang kita bangun bersama-sama ini jalan terus, saya akan sedih mau sehebat apapun orangnya tapi sistem yang dibangun ini malah runtuh,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memimpin rapat.
Wali Kota mengatakan, kelalaian Pemkot yakni sering kali tidak telaten merawat sistem yang ada. Inovasi Si Badra canggih, namun Si Badra tetap memerlukan konsistensi SDM (PIC dan kepala OPD) di masing-masing dinas.
“Saya khawatir kita kendor, indikatornya masih banyak yang japri ke saya dan ada indikator yang lain,” katanya.
Indikator lain itu, yakni tahun 2021 ini angka aduan lebih rendah dibanding tahun lalu. Bima Arya merinci, di 2020 ada 2.815 aduan masuk, sementara di 2021 ada 1.101 aduan masuk sampai September ini. Dari 1.101 aduan ini ada lima OPD dengan aduan terbanyak mulai dari Satpol PP, Dishub, Dinas PUPR, PDAM dan Dinkes.
“Jangan-jangan angka aduan turun karena aplikasi ini sudah tidak lagi jadi favorit, karena kurang sosialisasi atau karena tidak mendapat respon. Kalau aplikasi ini favorit pasti masih ramai, khawatir kita abai, kita rapikan lagi supaya sistem kita jalan,” tegasnya.
Bima Arya menuturkan, pekan depan akan dikumpulkan PIC masing-masing dinas untuk memastikan sistem berjalan sesuai protap awal, yakni 24 jam tidak di respon aduan langsung masuk ke WhatsApp Wali Kota.
Di sisi lain, ia mengakui saat ini Pemkot Bogor sedang fokus menangani Pandemi Covid-19 dan percepatan vaksinasi, namun Si Badra jangan sampai ditinggalkan.
“Tolong pastikan ada yang mengawasi komen di medsos saya, karena warga sering mengadu di medsos, pantau lalu tindaklanjuti. Minggu depan akan kita aktivasi dan promo lagi di semua kanal. Dirapikan media sosial OPD supaya sistem berjalan semua,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Bima Arya memberikan arahan kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik). Ia mengatakan, dalam waktu beberapa tahun ke depan lokasi SDN Otista sudah tidak cocok berada di Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Sebab, nanti akan ada trem dan lainnya sehingga secepatnya harus masuk ke dalam perencanaan merger.
“Mudah-mudahan di 2024 SDN Otista sudah pindah lokasi dan sebelum nanti PTM tolong bangunan sekolah di cek memastikan anak-anak aman,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, terkhusus BKAD dan Bappeda, ada rencana dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) untuk menyerahkan Gedung Blenong (Gedung Badan Pertanahan Nasional) yang berada di Jalan Jalak Harupat kepada Pemkot Bogor dengan syarat membangun mess.
“Bangunan Blenong ini di bayangan saya bisa jadi museum Kota Bogor, museum cerita tentang Wali Kota Bogor dari masa ke masa seperti Museum Balai Kirti dan bisa juga sebagai galeri tempat launching buku,” katanya.
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengadakan…
Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung kelancaran Upacara Hari Pahlawan yang dihadiri oleh…
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memimpin kick off penataan Gang Roda 3 dan…
BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq,…
BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Dongeng Nasional, Badan Standardisasi…
BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, memantau pelaksanaan Pemilihan…
This website uses cookies.